Suara.com - Salah satu layanan pengiriman makanan terkemuka di dunia, Uber Eats, baru saja merilis ulasannya tentang tren makanan dan perjalanan paling populer pada 2019. Tak hanya itu, mereka juga mendaftar prediksi makanan sehat yang akan digemari banyak orang pada 2020.
Sebuah laporan baru mengungkapkan bahwa orang semakin beralih ke pilihan makanan nabati yang lebih sehat.
Dalam pencarian populer di Uber Eats pun orang-orang lebih memilih sayuran umum seperti kubis brussel hingga kangkung. Selain itu, ada juga makanan yang disebut sebagai instagramable, termasuk belimbing dan cumi yang masih mengandung tinta.
"Selama setahun terakhir, kami melihat betapa pentingnya bagi orang-orang untuk merasa senang dengan apa yang mereka makan dan mereka pesan, mendorong peningkatan lebih besar dalam makanan yang sadar kesehatan," tutur Jeanette Mellinger, kepala peneliti di Uber Eats.
Nah, berdasarkan penelitiannya, berikut beberapa makanan yang dirasa akan menjadi tren pada 2020 mendatang melansir Bussiness Insider.
1. Belimbing
Dalam budaya makanan yang dipicu oleh Instagram, makanan yang menyenangkan secara estetika dapat dengan cepat meningkat popularitasnya. Buah belimbing tidak hanya menghasilkan gambar media sosial yang menarik, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat.
Berdasarkan Healthline, belimbing termasuk rendah kalori, sumber serat dan vitamin C yang baik. Serta telah terbukti mengurangi risiko hati berlemak dan kolesterol pada hewan percobaan.
2. Hidangan yang mengandung tinta cumi
Baca Juga: Tren 2020, Minuman Kekinian Diprediksi Lebih Sehat dan Rendah Gula
Sejumlah makanan berbeda yang melibatkan tinta cumi-cumi belakangan beredar di pasaran, termasuk roti burger dan pasta tinta cumi-cumi.
Tinta ini dikatakan menambah sedikit rasa asin pada masakan dan dapat mengurangi tekanan darah atau memiliki manfaat positif lainnya. Namun, penelitian belum manfaat kesehatan ini tidak cukup substansial.
3. Menambahkan bubuk kolagen ke smoothie, kopi dan teh
Tahun ini, pencarian Google untuk kolagen mencapai titik tertinggi sepanjang masa, dengan pasar suplemen kecantikan tumbuh secara eksponensial di AS.
Tahun ini, AS melihat peningkatan 61% dalam penjualan suplemen kecantikan, di mana kolagen akan diklasifikasikan.
Tren bubuk kolagen ini dipercaya dapat mempromosikan kulit sehat dan bercahaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!