Suara.com - Libur Natal dan tahun baru telah usai. Saatnya kembali menjalani aktivitas sehari-hari. Tapi buat Anda yang belum move on dan masih terjebak pada mode liburan, coba atasi dengan menaruh tanaman di meja kerja.
Mengutip laman Dailymail, Senin (6/1/2020), menurut penelitian, meletakkan pohon bonsai atau kaktus di meja untuk ditatap saat bekerja, ampuh membuat pikiran tenang dan membuat beban pekerjaan tidak terlampau menekan.
Para peneliti Jepang meneliti apakah tanaman kecil bisa meningkatkan suasana hati di tempat kerja, mengingat alam diketahui memang punya efek meningkatkan kesejahteraan.
Adapun selama penelitian, pekerja kantor diberi tanaman seperti bonsai, kaktus, atau kokedama selama empat minggu dan diminta merawat tanaman tersebut. Lalu pekerja tersebut diperiksa dengan dua pengukuran stres dan kecemasan sebelum dan sesudah percobaan.
Hasilnya menunjukkan tingkat stres menurun secara signifikan terhadap pekerja yang meletakkan tanaman di meja kerja mereka. Peneliti dari Universitas Hyogo, Awaji ini mengungkap tanaman membuat pekerja mendapat selingan dan mengurangi stres lima hingga sembilan kali.
Semua pekerja sejumlah 63 orang ambil bagian dalam dua fase penelitian, yakni periode kontrol selama satu minggu yang tidak melibatkan tanaman. Periode kedua berlangsung selama empat minggu dengan tanaman yang mereka pilih untuk diletakkan di meja kerja.
Selama periode kontrol, pekerja hanya menatap desktop atau komputer dengan fase istirahat selama tiga menit. Sedangkan fase kedua, selama istirahat mereka menatap tanaman.
Hasil skor periode pertama berada di angka 20 hingga 80, menunjukkan bahwa pekerja memiliki kecemasan lebih besar. Lalu pada periode kedua, skor menunjukkan dari 47,9 menjadi 46,2 setelah mendapat intervensi tanaman.
Meski hasilnya tidak terlampau mencolok, namun Dr. Toyoda selaku peneliti utama juga mengukur tingkat stres secara fisiologis yang memengaruhi kinerja tubuh, seperti mencatat detak jantung. Sebelumnya, pekerja diajari cara mengukur denyut nadi mereka sendiri dan diminta mengeceknya setelah mereka beristirahat selama tiga menit.
Baca Juga: Go Green, Desainer Ini Ciptakan Rompi Terbuat dari Tanaman Hidup
Lalu penelitian, didapat 27 persen dari mereka yang melihat tanaman ternyata mengalami penurunan stres secara fisiologis. Sebaliknya, mereka yang menatap dekstop hanya mengalami 5 persen stres tanpa menatap tanaman.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah