Suara.com - 5 Minyak Alami Ini Bisa Atasi Masalah Ketombe, Coba Yuk
Bukan hanya perempuan, laki-laki juga bisa memiliki masalah ketombe. Masalah ini disebabkan oleh kulit kepala yang kering, juga kondisi medis lain seperti eksim dan psoriasis.
Selain dengan obat-obatan, ada cara alami, yaitu dengan menggunakan minyak, untuk mengatasi masalah ketombe. Apa saja pilihan minyak dari bahan alami yang dapat mengatasi ketombe dilansir Hello Sehat.
Pilihan minyak alami untuk mengatasi ketombe
Terdapat beberapa minyak rambut yang dapat membantu meringankan masalah kulit kepala yang kering. Minyak ini berguna untuk mengembalikan kelembapan pada kulit.
Berikut adalah beberapa pilihan minyak alami yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi masalah ketombe di kulit kepala Anda.
Tea tree oil (minyak pohon teh)
Meskipun belum banyak penelitian yang membahas minyak alami tea tree oil untuk mengatasi ketombe, cara satu ini patut Anda coba.
Sebuah laporan yang dirilis dalam Journal of the American Academy of Dermatology pada tahun 2002 menyatakan, sampo yang mengandung tea tree oil bisa membantu masalah ketombe dalam tingkat yang masih ringan hingga menengah.
Lemongrass oil (minyak serai)
Dalam pengobatan tradisional, masyarakat memanfaatkan serai dan minyaknya untuk mengobati masalah pencernaan, darah rendah, dan meringankan stres. Minyak alami berbahan serai ini juga memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi yang membantu mengurangi gejala ketombe.
Baca Juga: Banyak Manfaat, Ini Cara Hilangkan Ketombe dengan Lidah Buaya
Menurut hasil dari penelitian yang dirilis di tahun 2015, tonik rambut yang mengandung minyak alami berbahan serai sebanyak 10 persen, dapat mengatasi ketombe hingga 81 persen setelah dua minggu pemakaian.
Seperti tea tree oil, minyak serai berisiko bisa menyebabkan iritasi dan reaksi alergi jika digunakan langsung pada kulit.
Anda dapat melarutkan dahulu kedua minyak ini dengan air atau mencampurnya pada sampo atau kondisioner yang biasa digunakan dengan cara diteteskan.
Minyak kelapa
Efek melembapkan dari dari minyak kelapa alami cukup menjanjikan karena dapat membantu mengatasi ketombe dan kulit kepala yang kering secara bersamaan.
Sebuah penelitian di tahun 2008 menemukan bahwa minyak kelapa dapat mengobati eksim dan jamur secara bersamaan.
Selain itu, minyak ini juga dapat mengurangi peradangan dan rasa nyeri. Menggunakan minyak ini dapat mengurangi masalah yang berhubungan dengan ketombe.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?