Suara.com - Saat ini diduga wabah antraks tengah menjangkit Dusun Ngrejek Kulon dan Ngrejek Wetan, Desa Gombang, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Sebanyak 540 warga diduga telah terpapar infeksi ini dan untuk menanganinya, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul memberikan antibiotik kepada warga yang dinilai berisiko.
"Semua yang berisiko terpapar antraks kami berikan antibiotik," tutur Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawati pada Jumat (10/1/2020) di Gunungkidul.
Ia menambahkan, kasus ini berawal dari temuan bangkai sapi yang mati secara tidak wajar.
Antraks merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.
Bakteri ini akan menghasilkan spora yang tidak aktif dan akan hidup di tanah. Ketika masuk ke tubuh manusia atau binatang, spora akan menjadi aktif.
Dilansir Hello Sehat, spora ini akan berkembang biak dengan membelah diri, menghasilkan racun, dan menyebarkannya ke seluruh tubuh yang dapat menyebabkan penyakit serius.
Infeksi yang juga disebut sebagai penyakit sapi gila ini dapat memengaruhi kulit, paru-paru, dan, pada kasus yang jarang, akan mengenai pencernaan.
Meski antraks termasuk penyakit berbahaya, kondisi ini masih dapat diobati dengan antibiotik jika telah dideteksi sejak dini.
Baca Juga: Diduga Terpapar Antraks, Ratusan Warga Gunungkidul Diberi Antibiotik
Ada vaksin yang dapat diberikan kepada orang-orang yang berisiko.
Hingga kini Dinkes Gunungkidul sedang menunggu hasil pemeriksaan terhadap sampel darah 41 orang yang telah melakukan kontak langsung dengan hewan ternak yang mati secara mendadak tersebut.
Sampel darah dan serum dikirim ke BBVET Wates dan Bogor.
"Kami masih menunggu sampel darah yang diperiksa di Laboratorium di Bogor, Jawa Barat," tandas Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Wonosari Triyani Heni Astuti, dikutip dari Antara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?