Suara.com - Salah Paham Soal Rokok Elektrik Harus Diluruskan, Ini Kata Kemenkes
Kementerian Kesehatan menyebut meningkatnya popularitas rokok elektrik terjadi akibat kesalahpahaman di masyarakat. Rokok elektrik dinilai lebih aman daripada rokok tembakau, padahal hal tersebut tidak benar.
Dikatakan Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan, dr Alexander K. Ginting, SpP, ada anggapa rokok elektrik lebih ringan dengan kandungan nikotin yang rendah, sehingga tidak berbahaya.
"Yang namanya inhalasi atau menghirup asap, baik berasap, elektrik maupun dipanaskan, jelas akan mengganggu proses respirasi dan mengganggu organ lain yang dilalui asap tersebut," tuturnya, dalam temu media di Kemenkes, baru-baru ini.
Menurutnya kesalahpahaman ini bisa menjadi penghambat menciptakan SDM Indonesia yang unggul. Sebab, yang disasar produsen rokok elektrik adalah perokok pemula, bukan perokok aktif.
Belum lagi dampak biaya kesehatan yang jauh lebih. Sebab menurut dr Alexander, kandungan karsinogenik dan iritatif di rokok elektrik bisa meningkatkan risiko penyakit paru kronik, penyakit degeneratif lain, hingga kanker paru.
"Karena itu, kita harus bantu para perokok untuk berhenti merokok dan yang tidak merokok tidak memulai untuk merokok. Ini adalah gerakan moral kita bersama," katanya.
Menurut Alex, pemerintah tidak kurang dalam melakukan promosi dan prevensi melalui kampanye bahaya rokok, baik rokok biasa maupun rokok elektronik.
"Rokok biasa maupun rokok elektronik apa pun bentuknya tetap disebut rokok. Karena itu, aturan kawasan tanpa rokok juga termasuk berlaku terhadap rokok elektronik," jelasnya.
Baca Juga: Upaya Kemenkes Turunkan Angka Stunting dan Diare di Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Dari Flu hingga Hidung Tersumbat: Panduan Menenangkan Ibu Baru Saat Bayi Sakit
-
Hasil Penelitian: Nutrisi Tepat Sejak Dini Bisa Pangkas Biaya Rumah Sakit Hingga 4 Kali Lipat
-
Cegah Bau Mulut akibat Celah Gigi Palsu, Ini Penjelasan Studi dan Solusi untuk Pengguna
-
Stop Jilat Bibir! Ini 6 Rahasia Ampuh Atasi Bibir Kering Menurut Dokter
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek