Suara.com - Indonesia masih dihantui dengan permasalahan stunting dan diare. Angka prevalensi nasional untuk stunting sendiri masih mencapai 27,67 persen, dan ini masih di bawah standar ambang batas yang diminta WHO, yakni 20 persen. Sedangkan untuk diare, angka prevalensi secara nasional di tahun 2018 mencapai 12,3 persen. Namun kabar baiknya, angka ini turun menjadi 4,5 persen di 2019.
Demi mencapai target WHO dan menurunkan angka prevalensi nasional dua permasalahan tersebut, selama 10 tahun belakangan Indonesia telah bekerjasama dengan Australia dan Kanada, bergabung dalam Nutrition International, demi menjangkau sekitar 211.000 ibu hamil untuk diberikan suplemen Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung asam folat dan zat besi.
Tak hanya itu, hingga saat ini sudah ada lebih dari 720.000 balita yang mendapatkan dua kapsul vitamin A sesuai dosis, serta 64.000 anak di bawah usia lima tahun yang menderita diare mendapatkan penanganan dengan pemberian tablet zinc dan oralit sesuai tatalaksana.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Dr. Kirana Pritasri, MQIH, mengatakan langkahnya bukan asal pemberian obat, tapi juga ada edukasi dari perawat yang bertugas di puskesmas agar obat yang diminum sesuai dengan anjuran dan dosisnya.
"Obatnya bisa dibeli, tapi kalau pelayanannya tidak jalan, bidannya tidak memberikan konseling, tenaga gizinya tidak memberikan konseling, maka obat ini tidak (bisa) diminum," ungkap Dr. Kirana di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2020).
Kinerja obat akan maksimal jika pasien bisa mengonsumsi sesuai tatalaksana yang ada. Misalnya, pada anemia, hanya konsumsi 30 tablet padahal targetnya 90 tablet. Merasa enak dan sehat, tidak lagi pusing, lalu obat tidak diminum atau dihabiskan. Padahal, seharusnya diminum sebanyak 90 tablet penuh tanpa sisa.
"Ini harus dipahami, karena kondisi anemia tidak dirasakan ibu hamil. Sebenarnya dalam standar pelayanan ibu hamil itu sudah ada, kalau tahu Hb-nya kurang dari 11, dia harus konsumsi makanan gizi seimbang sesuai kebutuhan ibu hamil, dan harus patuh minum obat, dan kemudian ada pemeriksaan lagi," papar Kirana.
Inilah yang dikejar oleh Nutrition International, dengan program yang dikenal sebagai Micronutrient Supplementation for Reducing Mortality and Morbidity (MITRA) atau suplemen zat gizi mikro untuk menurunkan tingkat kematian dan kesakitan. Program MITRA sendiri sudah dilaksanakan sejak Agustus 2015 silam di 20 kabupaten Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk kejadian diare, misalnya, secara spesifik di NTT, angka prevalensinya turun dari 11 pesen di tahun 2018 menjadi 2,15 persen di tahun 2019. Sedangkan di Jawa Timur, prevalensinya 10,7 persen di 2018, dan turun menjadi 4,5 persen di 2019.
Baca Juga: Stunting dan Pusaran Kemiskinan
Ibu hamil juga menjadi fokus dalam program ini mengingat kehamilan dengan anemia bisa melahirkan bayi yang berisiko stunting. Faktanya, angka stunting di NTT diketahui masih tinggi, yakni 42,6 persen. Artinya, dari 10 anak balita, 4 di antaranya mengalami stunting. Sedangkan di Jawa Timur, prevalensinya 32,8 persen, yang artinya 3 hingga 4 dari 10 anak balita mengalami stunting.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Dari Flu hingga Hidung Tersumbat: Panduan Menenangkan Ibu Baru Saat Bayi Sakit
-
Hasil Penelitian: Nutrisi Tepat Sejak Dini Bisa Pangkas Biaya Rumah Sakit Hingga 4 Kali Lipat
-
Cegah Bau Mulut akibat Celah Gigi Palsu, Ini Penjelasan Studi dan Solusi untuk Pengguna
-
Stop Jilat Bibir! Ini 6 Rahasia Ampuh Atasi Bibir Kering Menurut Dokter
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek