Suara.com - Hubungan seksual selama menstruasi memang terdengar tak biasa. Anda pasti juga sudah mendengar bahwa hubungan seks selama menstruasi bisa menimbulkan sejumlah penyakit.
Tetapi dilansir oleh Asia One, hubungan seksual selama menstruasi justru tidak berbahaya. Namun, beberapa ilmuwan memang berpendapat bahwa tubuh wanita lebih rentan selama menstruasi.
PH vagina wanita lebih tinggi dan kurang asam dari biasanya selama periode mentsruasi. Selain itu, leher rahim juga diposisikan lebih rendah dengam pembukaan lebih melebar. Bahkan lapisan endometrium juga tidak ada selama menstruasi.
Ketiga faktor ini memiliki risiko teoritis yang memungkinkan organisme untuk mengakses aliran darah selama seks penetrasi.
Kedua belah pihak bisa mendapat darah menstruasi atau itu berceceran di tempat tidur. Kondisi ini pastinya akan memengaruhi kenyamanan dan kesenangan pasangan berhubungan seks.
Bahaya lain dari hubungan seks selama menstruasi adalah penyebaran infeksi menular seksual. Virus seperti Hepatitis B dan HIV dapat menyebar melalui menstruasi.
Karena itu, penggunaan kondom selama berhubungan seks sangat penting untuk mengurangi infeksi, meskipun Anda tidak sedang menstruasi.
Perlu dipahami pula berhubungan seks selama menstruasi tidak akan menyebabkan kehamilan. Karena ovulasi biasanya terjadi lebih dari 10 hari lagi setelah menstruasi.
Namun khusus wanita yang memiliki siklus pendek, masih memiliki kemungkinan hamil setelah berhubungan seks selama menstruasi.
Baca Juga: Idap Kondisi Langka, Pria Ini Selalu Alami Kecemasan Setiap Ejakulasi
Kehamilan ini terjadi karena sperma bisa bertahan hidup di rahim hingga lima hari. Dengan demikian, pasangan yang berhubungan seks pada akhir perdarahan masih bisa hamil empat sampai lima hari kemudian.
Beberapa penelitian telah mengungkap manfaat kesehatan dari hubungan seks selama menstruasi. Penelitian ini mempercayai kalau berhubungan seks bisa meredakan kram menstruasi.
Karena, orgasme bisa membuat rahim berkontraksi lebih lanjut untuk mengeluarkan lapisan menstruasi, yang menghasilkan interval menstruasi lebih pendek.
Beberapa penelitian juga berpendapat bahwa darah menstruasi berperan sebagai pelumas alami dan pelepasan endorfin saat berhubungan seks, membuat wanita rileks dan mengurangi banyak gejala nyeri haid.
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa perempuan mengalami peningkatan dorongan seks selama periode menstruasi. Hubungan antara keduanya ini belum diketahui. Namun, kondisi ini mungkin dipengaruhi oleh peningkatan kadar testosteron selama menstruasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis