Suara.com - Bingung Kendalikan BPJS, Menkes Terawan Akui tak Punya Solusi?
Polemik Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ternyata tidak selesai begitu saja dengan pemerintah menaikkan biaya iuran.
Apalagi tiga rekomendasi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan telah disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI, akhirnya tidak dipakai dan tetap memakai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2019 terkait iuran kesehatan.
Karena hal ini dalam RDP selanjutnya bersama Komisi IX DPR RI, Menkes Terawan mengaku sedih dan kecewa karena tidak bisa mengendalikan BPJS Kesehatan.
"Artinya saya tidak punya rentang kendali untuk memaksa, kalau di militer itu kalau ada rentang kendali, enak. Atau ada kendali di siapa, itu enak, tapi kalau tidak ada ya memang repot sekali," ujar Menkes Terawan di Gedung Parlemen, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2020).
Terawan bercerita jika dia mendapat saran melalui pesan WhatsApp jika iuran BPJS tetap akan dinaikkan. Padahal ia tidak ingin kenaikan itu terjadi, seperti hasil kesepakatan RDP dengan komisi IX DPR RI, yakni dengan mengambil salah satu rekomendasi solusi yang diberikan dirinya.
"Waktu itu saya sudah mendapatkan WA (whatsApp), dan WA saya teruskan untuk jangan melakukan penaikkan, dan WA itu sudah saya japri langsung ke BPJS bahwa jangan menaikkan, bahwa itu kesepakatan kita semua, waktu rapat dengan DPR dan itu saya sampaikan," kata Terawan.
Menanggapi anggota komisi IX dalam rapat ini yang diisi kekecewaan karena merasa dikhianati pemerintah yang tetap menaikkan iuran dan bertolakbelakang dengan apa hasil kesepatan RDP beberapa waktu lalu. Pemilik Terawan Theory itu juga mengalami kekecewaan yang sama.
Ia melanjutkan, sebagai bentuk kekecewaan ia rela menyatakan dengan jantan sebagai Menkes tidak punya solusi atas hal ini. Mengingat segala saran dan rekomendasi kesepakatan rapat tidak diindahkan pihak BPJS Kesehatan.
Baca Juga: Banyak Peserta BPJS Minta Turun Kelas, Wapres Ma'ruf: Tidak Masalah
"Maksud saya itu adalah wujud kekecewaan saya untuk saya berani mengatakan bahwa saya tidak punya solusi. Kalau memang itu tidak bisa dilaksanakan, dan itu ya buat saya, saya sedih sekali, sama dengan sodara-sodara saya di komisi IX dan karena itu izinkan saya untuk tidak memberikan jalan keluar mengenai itu," ujarnya.
Kata Terawan, untuk memberikan solusi ia membutuhkan kelengkapan data. Jikapun BPJS Kesehatan defisit ia tidak mendapat laporan pertanggungjawaban seberapa besar dan seperti apa defisitnya.
"Jadi saya lebih baik jantan mengakui bahwa, ya saya tidak bisa memberikan solusi kalau permasalahan tidak bisa dilaksanakan dan juga transparansi tidak bisa dikerjakan," tutup Menkes.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien