Suara.com - Seorang spesialis dalam epidemi penyakit menular Sir Jeremy Farrar, menduga virus corona yang saat ini tengah merebak sebenarnya bukan jenis baru. Kemungkinan virus ini sudah mengintai binatang dalam hitungan dekade.
Jadi, menurutnya, ini bukanlah virus baru tetapi kemungkinan saat ini baru beradaptasi untuk menginfeksi manusia.
"Ini sama sekali bukan virus baru. Ini sudah menyebar di hewan-hewan di China dan mungkin negara lain di Asia, bisa saja selama bertahun-tahun atau dekade," tutur Sir Jeremy, dilansir Daily Mail.
Sebelumnya, memang telah disebutkan bahwa virus yang belum pernah menginfeksi manusia ini muncul dari sumber hewan, seperti virus mematikan SARS, HIV dan Ebola.
Berdasarkan laporan pemerintah China, penyakit ini awalnya hanya mewabah di pasar hewan laut Huanan di Wuhan, China. Kemudian menyebar ke orang-orang yang berada di luar lingkungan tersebut.
Selain hewan laut, ternyata hewan-hewan lain seperti hewan pengerat dan kelelawar juga dijajakan di 'pasar basah' tersebut.
"Ini adalah pasar hewan laut, tetapi juga ada juga hewan-hewan lain yang dijual, dari ayam atau bebek hingga semua jenis hewan," sambungnya.
Ia menambahkan, penyebaran virus yang berujung infeksi dalam pasar hewan campuran adalah hal umum.
Virus, termasuk yang dibawa oleh hewan, disebut akan terus berubah dan dari waktu ke waktu dapat menjadi cukup kuat untuk menginfeksi manusia.
Baca Juga: Semakin Meluas, Ditemukan Kasus Virus Corona di Amerika Serikat
"Terkadang virus ini dapat beradaptasi pada manusia, berkembang biak, dan menyebabkan infeksi pada manusia," lanjutnya lagi.
Secara umum, penyebaran virus dapat terjadi pada manusia ketika mereka menyentuh cairan tubuh hewan terinfeksi, seperti air liur. Namun, hingga kini belum jelas bagaimana virus korona ini ditransmisikan.
Hingga kini, virus yang dijuluki nCoV ini sudah menginfeksi 325 orang di seluruh Asia, yang tersebar di beberapa negara. Dan peningkatannya pun naik enam kali hanya dalam beberapa hari terakhir.
Dari ratusan orang tersebut, 20 di antaranya adalah petugas kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!