Suara.com - Ekki Soekarno, suami Soraya Haque, sudah melewati masa kritisnya. Bahkan, kondisi Ekki Soekarno pun sudah membaik dan dipindahkan dari ruang ICU ke ruang perawatan.
Meski begitu, Ekki Soekarno masih harus menjalani sejumlah perawatan medis. Salah satunya, Ekki Soekarno juga melakukan fisioterapi untuk membantu cairan di dalam paru-parunya keluar.
"Fisioterapi, terus pakai alat uap juga tapi alat uapnya belum. Baru fisioterapi tadi siang untuk memancing reaknya keluar itu untuk sebagai sampel pemeriksaan TB-nya," kata Nadia, dihubungi pada Selasa (21/1/2020) kemarin.
Dilansir oleh lifemark.ca, fisioterapi dada atau CPT adalah jenis fisioterapi yang membantu membersihkan sekresi jalan napas seperti lendir, meningkatkan aliran udara ke paru-paru.
Kondisi ini sering disebut terapi pembersihan saluran udara atau ACT. Tindakan ini berfungsi untuk orang dengan kondisi kesehatan kronis, batuk atau napasnya terengah-engah karena lendir di paru-paru.
Jadi, tindakan fisioterapi dada ini bisa membantu mengeluarkan lendir dari paru-paru yang menyebabkan sejumlah masalah tersebut.
Fisioterapi dada juga bisa membantu orang dengan cystic fibrosis (CF), bronchiectasis (tabung bronkial yang rusak), abses paru, gangguan neuromuskuler (seperti, Multiple sclerosis atau MS), dan pneumonia.
Selain membersihkan lendir, fisioterapi ini sekaligus membersihkan bakteri yang menumpuk pada lendir. Tanpa tindakan fisioterapi, penumpukan lendir bisa menyebabkan risiko infeksi dada dan peradangan.
Adapun organ tubuh yang bisa mengalami penumpukan lendir, yakni mulut, hidung, tenggorokan, sinus dan paru-paru.
Baca Juga: Makan Telur Setiap Hari Tingkatkan Penyakit Jantung? Begini Faktanya!
Dalam kasus ini, jika paru-paru bisa berfungsi normal, rambut-rambut kecil yang disebut silia akan menggerakkan lendir lebih tinggi ke saluran udara.
Fisioterapi dada ini pun memiliki banyak manfaat, seperti membantu bernapas lebih mudah, mencegah infeksi dada dan mengurangi batuk.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter