Suara.com - Wabah virus corona atau coronavirus dari Wuhan, China, tengah menjadi ancaman di seluruh dunia. Virus mematikan ini tidak hanya bisa menular antarmanusia, tetapi juga dapat ditularkan melalui kelelawar.
Para ilmuwan di China mengklaim bahwa sejauh ini virus corona Wuhan sudah menyebabkan 9 orang meninggal dunia. Virus corona ini ternyata bisa berasal dari kelelawar buah.
Sebelumnya, wabah global sindrom pernapasan akut (SARS) telah menewaskan lebih dari 8.000 orang antara tahun 2002 hingga 2003. Penyakit ini diduga menyebar dari kelelawar ke kucing luwak di reservoir hewan sebelum menyebar ke manusia di provinsi Guangdong, China.
Sementara itu, virus ebola yang melanda Afrika Barat antara tahun 2013 hingga 2016 juga dipahami menyebar melalui kelelawar. Hal ini pun juga turut disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam kasus virus corona, mulanya para ahli percaya kalau virus ini tidak akan menyebabkan kondisi seserius SARS karena gennya berbed. Tetapi, studi terbaru dari China Science Bulletin mengungkapkan bahwa virus memiliki ikatan kuat yang mengikat protein manusia.
Para peneliti mengatakan bahwa protein pengikat ini memiliki kemiripan dengan kasus SARS. Mereka juga melacak evolusi baru virus corona dalam database pemerintah.
Mereka pun menemukan bahwa virus itu berasal dari betacoronavirus. Temuan ini menunjukkan bahaya yang ditimbulkan oleh coronavirus, bernama 2019-nCoV, mungkin telah diremehkan orang.
"Asal mula penyebaran virus corona dari Wuhan ini mungkin kelelawar. Tapi, antara kelelawar dan manusia mungkin ada perantaran yang tidak diketahui," demikian menurut penelitian Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, dikutip dari The Sun.
Penelitian oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, Tentara Pembebasan Rakyat dan Institut Pasteur Shanghai memperkirakan proses strain virus berinteraksi dengan sel-sel dalam sistem pernapasan manusia menggunakan simulasi komputer berdasarkan data yang dirilis.
Baca Juga: Korban Virus Corona Bertambah, Mengenal Prinsip Pengobatan Ayurveda
Dalam sebuah pernyataan, para peneliti mengungkapkan bahwa kelelawar bisa jadi penyebab penyebaran virus corona Wuhan. Tetapi seorang peneliti senior di Institut Virologi Wuhan yang tidak ingin disebutkan namanya meminta temuan itu harus dikaji ulang dengan hati-hati.
"Penelitian ini berdasarkan pada perhitungan komputer. Apakah itu cocok dengan apa yang terjadi di kehidupan nyata? Protein pengikat itu penting tetapi itu hanya salah satu dari banyak hal yang perlu diselidiki," katanya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus corona dari Wuhan ini telah melanda Korea Selatan, Jepang, Thailand dan Makau. Pihaknya memperkirakan virus corona ini akan terus mewabah hingga melintasi perbatasan internasional dalam beberapa waktu mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda