Suara.com - Seorang profesor di bidang psikologi, Charles Spence, menciptakan meat patch atau koyo beraroma daging panggang yang diklaim dapat mengurangi keinginan seseorang untuk mengonsumsi daging. Koyo ini, pada akhirnya, diperuntukkan bagi para pejuang vegan.
Charles yang adalah seorang profesor di bidang psikologis eksperimental dari University of Oxford, Inggris, bekerja sama dengan perusahaan makanan berorientasi tumbuhan yaitu Strong Roots. Keduanya bersama membuat koyo yang ketika digunakan dan digaruk oleh penggunanya, akan mengeluarkan aroma seperti daging panggang.
Ide awal dari penemuan aneh ini adalah bahwa setiap pikiran bawah sadar manusia terkoneksi dengan rasa dan aroma, dan paparan aroma secara berkala dapat mengurangi seseorang mengidam makanan yang dimaksud. "Penelitian telah menunjukkan bahwa aroma dapat mengurangi seseorang mengidam. Kemampuan menghirup hidung kita terhubung dengan kemampuan kita untuk merasakan aroma, misal aroma daging panggang, yang membuat kita memmbayangkan makan daging panggang. Membayangkan memakan daging panggang, dan kita mungkin akan merasa kenyang," kata Spence.
Ia mengklaim karyanya tersebut sebagai koyo beraroma daging panggang pertama di dunia. Cara pakainya sama seperti memakai koyo pada umumnya, yaitu hanya dengan ditempel ke badan. Tapi berbeda dari koyo yang meresap ke tubuh, koyo yang satu ini perlu 'digaruk' agar aroma dapat keluar secara konsisten.
Koyo ini tengah diuji coba di beberapa kota di Inggris, seperti London, Leeds, dan Liverpool. Namun perusahaan Strong Roots mengatakan bahwa sangat mungkin koyo tersebut diperjualbelikan secara lebih luas di kemudian hari. Kepada wartawan, perwakilan Strong Roots mengatakan bahwa koyo ini dapat membantu para vegan dan mereka yang dilarang mengonsumsi daging untuk menghilangkan keinginan mereka mengonsumsi daging.
"Banyak orang kesulitan untuk menjadi vegan, jadi kami berniat membantu dan mengembangkan koyo pertama berbau daging panggang," kata Samuel Dennigan, founder Strong Roots.
Meski sang profesor dan pihak perusahaan merasa yakin dengan penemuan yang mereka hasilkan, tidak begitu dengan mereka yang mengaku pernah menggunakan koyo tersebut. "Kalau saya mencium bau daging panggang, saya mau makan daging panggang. Saya tidak akan merasa puas dengan sandwich keju kalau saya terus mencium bau daging panggang. Mungkin dalam beberapa kasus bisa berhasil, tapi tidak dengan saya, saya akan pergi ke restoran terdekat untuk membeli daging panggang gulung," kata Graham Innes, seorang warga berusia 45 tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana