Suara.com - YKI Soroti Angka Kanker Paru-paru Meningkat Drastis
Dunia baru saja memperingati hari kanker pada 4 Februari 2020 kemarin. Beberapa data menunjukkan angka penderita kanker setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Bahkan menurut data Globocan 2018 dari semua jenis kanker, kanker paru-paru menjadi sorotan lantaran meningkat drastis dengan sebanyak 26.095 orang di Indonesia meninggal karena kanker paru-paru setiap tahunnya. Sedangkan di Asia Tenggara, terdapat 30.023 kasus baru ditemukan.
"Kita semua patut waspada dengan jumlah penderita kanker yang terus meningkat di Indonesia. Termasuk kanker paru-paru, salah satu penyebab utama adalah gaya hidup yang merupakan penyebab 90 persen sampai 95 persen dari terjadinya kanker, seperti pola makan yang tidak sehat, merokok, obesitas, infeksi hingga konsumsi alkohol. Sedangkan sisanya diakibatkan oleh faktor keturunan," ujar Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FINASM, FACP di Grand Hyatt, Thamrin, Rabu (5/2/2020).
Prof. Aru melanjutkan penting untuk masyarakat mencegah terjadinya kanker dengan menjaga berat badan dalam kategori ideal, dan mengatur pola makan. Terakhir tidak lupa berolahraga 3 kali seminggu atau melakukan aktivitas fisik yang teratur.
"Aktivitas ini bisa mencegah risiko kanker 30 persen hingga 35 persen, disertai dengan deteksi kanker atau skrining guna membantu diagnosa lebih dini sehingga memungkinkan pengobatan dengan hasil yang baik," tuturnya.
Di sisi lain penyintas kanker paru yang kini anggota support group YKI Pusat, menuturkan kisahnya yang mengidap dua jenis kanker sekaligus yakni kanker paru dan kanker usus. Bahkan ia sempat berpaling dari dokter dan mengikuti pengobatan di 'orang pintar' karena takut dibedah.
"Melawan kanker bukanlah hal yang mudah, selain pengobatan juga diperlukan dukungan keluarga dan orang terdekat, sekaligus seluruh elemen masyarakat. Oleh karena ini saya sangat mengapresiasi kerjasama MSD dengan YKI pusat untuk mendukung peningkatan kesadaran masyarakat mengenai standar terbaru dalam pengobatan kanker dunia khususnya kanker paru," ungkapnya.
Sementara data Globocan 2018 presentasi angka kematian kanker paru-paru di Indonesia mencapai 19,3 persen. Lebih tinggi dibanding total kematian dari seluruh kanker lainnya.
Penyakit ini juga merupakan kanker penyebab kematian terbanyak bagi pria yakni sebesar 22,8 persen. Dan menjadi salah satu penyebab kematian utama bagi perempuan sebanyak 14,2 persen.
Baca Juga: Metode Terbaru Skrining Kanker Serviks, Lebih Murah dan Akurat
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif