Suara.com - Duh, Jarak Sekolah yang Jauh Ternyata Pengaruhi Angka Perkawinan Anak
Perkawinan anak masih menjadi masalah di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) angka perkawinan anak di Indonesia pada 2018 mencapai 11,21 persen, turun 0,3 persen dari tahun lalu.
Pengamat Kesehatan Perempuan sekaligus Ketua Yayasan Kesehatan Perempuan Zumrotin K. Susilo menilai jauhnya jarak SMA di daerah membuat para orang tua berpikir dua kali untuk melanjutkan sekolah anaknya, karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Si anak harus hidup merantau, dan membayar sewa tempat tinggal biaya makan dan sebagainya. Sehingga kata perempuan yang telah 70 tahun lamanya mendalami isu kesehatan perempuan ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus turun tangan membangun lebih banyak SMA.
"Menteri Pendidikan harus bangun SMA di kecamatan, karena biasanya mereka dari SMP putus sekolah, karena jarak sekolah jauh harus ke kota ataupun ke kabupaten. Akhirnya mereka putus sekolah nunggu 19 tahun sampai dia boleh menikah," tutur Zumrotin dalam temu media di Kemen PPPA, Jumat (7/2/2020).
Diakui Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kemen PPPA, Lenny N Rosalin membenarkan fenomena tersebut, di mana adanya anak putus sekolah dari lokasi SMA yang jauh.
"Ya, untuk beberapa memang itu terjadi dan faktanya memang ada," imbuh Lenny.
Lenny kemudian menjabarkan bagaimana saat ini aturan pembangunan SMA sudah tidak lagi di ranah Kemendikbud, melainkan dinas pendidikan tingkah provinsi. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang 23 Tahun 2014.
"Sudah mengalihkan bahwa SMA sederajat itu di provinsi. Ini kan lokasi SMA jadi kewenangan udah di provinsi, jadi kabupaten kota hanya pegang SD SMP, kebawah," paparnya.
Baca Juga: Hari Anak Perempuan Internasional, Perkawinan Anak Bisa Hambat Potensi
"Jadi ini kan itu kewenangan tapi kalau kita membangun, ya pasti bangunan itu ada di desa mana, bahkan kita punya datanya," sambunganya.
Ini artinya kata Lenny, demi masa depan Indonesia, juga kesehatan para perempuan mencegah dari perkawinan anak, yang akan berimbas pada tingkat kemiskinan. KemenPPPA harus bekerja ekstra melibatkan berbagai elemen, baik kementerian, pemerintah provisni, pemerintah kota/kabupten, dan para pemangku agama dan ketua adat.
"Kontennya kompleks, ditambah lagi fokusnya juga berlapis, mulai dari nasional pusat, sampai diirisnya (bagian kerja) kementerinya berapa. Ada yang peta jalan yang kami siapkan kaya rencana aksinya gitu, itu sampai sekarang masih kita proses, ya mudah-mudahan nanti bisa melengkapi," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya