Suara.com - Studi: Covid-19 Lebih Gampang Menular Dibanding Virus Corona Lain
Ada alasan khusus mengapa virus Corona Covid-19 bisa menimbulkan masalah besar di China, bahkan dunia.
Ya, melalui penelitian, ilmuwan di China mengungkapkan bahwa perilaku virus Covid-19 lebih mirip virus influenza ketimbang virus Corona tipe lainnya. Dengan kata lain, Covid-19 lebih cepat menyebar.
Dilansir Anadolu Agency, dalam temuan awal yang diterbitkan New England Journal of Medicine, ilmuwan menuturkan bahwa virus dapat berada dalam tubuh meski pasien tak memiliki gejala.
"Jika betul terkonfirmasi, ini temuan penting," komentar Dr Gregory Poland, ahli virology dan peneliti vaksin dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, dilansir Channel News Asia.
Berbeda dengan Sars yang menginfeksi saluran pernapasan bawah dan menyebabkan pneumonia, virus Covid-19 menghuni saluran pernapasan atas sekaligus bawah.
Sehingga pasien tak hanya menderita pneumonia berat, tetapi sekaligus virus itu menyebar dengan lebih cepat. Penelitian yang dilakukan di Provinsi Guangdong ini melibatkan 18 pasien yang terinfeksi virus Covid-19.
Termasuk pasien kelas menengah dengan infeksi di hidung dan tenggorokan yang tak memiliki gejala penyakit apa pun. Dari 17 pasien terinfeksi yang bergejala, tim menemukan kadar virus meningkat segera setelah gejala pertama muncul.
Ketimbang di tenggorokan, mayoritas jumlah virus itu ada di hidung, pola yang lebih mirip dengan influenza daripada SARS.
Baca Juga: Ilmuwan Buat Peta 3D Pertama dari Protein Utama Corona Covid-19
Imunolog Scripps Research, La Jolla, Kristian Andersen mengatakan bahwa meski secara genetis serupa, temuan ini menambah bukti bahwa Covid-19 tak berperilaku seperti Sars.
"Virus ini jelas jauh lebih mampu menyebar di antara manusia daripada virus Corona lain. Ini lebih mirip dengan penyebaran flu," komentar Andersen.
Temuan ini, ujar Andersen, memperkuat pendapat bahwa virus dapat ditularkan pada awal perjalanan infeksi. Sekaligus memberi rekomendasi bahwa perlu pendekatan berbeda untuk mengendalikan virus ini ketimbang dengan Sars.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis