Suara.com - Kanker Capai 4,8 Juta Kasus di Indonesia, Kemenkes Imbau Deteksi Dini
Kanker masih menjadi salah satu penyakit yang jumlahnya meningkat di dunia. Di Indonesia sendiri ada 4,8 juta kasus kanker pada tahun 2018, dengan kanker payudara, serviks, dan paru jadi tiga terbanyak diidap.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kemenkes, Mohamad Subuh, menekankan pentingnya deteksi dini untuk dilakukan guna mencegah angka ini semakin meningkat. Selain itu juga di Indonesia belum semua pasien kanker bisa mendapatkan akses pelayanan atau di-cover pemerintah.
"Karena saat ini di indonesia jumlah pasien kanker kurang lebih 4,8 juta. ini angka yang luar biasa. Dan perlu kita catat bahwa 43 persen kasus cancer ini dapat dicegah. Maka peran pemerintah dan masyarakat dalam melakukan deteksi dini itu yang paling utama dalam mengatasi kanker di Indonesia,"
Ia menginginkan deteksi dini dilakukan pada tingkat fasilitas kesehatan primer atau di tingkat yang paling dasar. Sehingga masyarakat tiap lapisan udah bisa melakukan upaya deteksi dini.
Deteksi dini tentu berbeda dengan diagnostik. Deteksi dini bisa dilakukan misalnya dengan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) untuk kanker payudara dan sejumlah deteksi dini kanker lainnya. Nantinya jika mendapati adanya kejanggalan saat deteksi dini, maka bisa diperiksakan ke fasilitas kesehatan yang akan melakukan diagnostik.
Subuh menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan tiga gerakan. Yakni yang pertama adalah advokasi kepada pemangku kepentingan, kemudian melakukan awareness atau kesadaran pada masyarakat, dan yang terakhir adalah edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat.
Selain deteksi dini, pencegahan juga bisa dengan melakukan gaya hidup sehat. Misalnya menjalankan CERDIK atau cek kondisi kesehatan berkala, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet sehat dengan kalori seimbang, istirahat yang cukup, dan kendalikan stres.
"Apapun penyakitnya, kalau bisa kita tangani dan bisa kita kelola dengan baik, dengan memberi semangat tentunya harapan hidupnya jauh lebih besar. Apalagi kanker ini sebenarnya suatu penyakit yang dapat dicegah, kategorinya preventable," tandas Subuh.
Baca Juga: Vidi Aldiano Darah Tinggi sebelum Divonis Kanker Ginjal, Ini Hubungannya!
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis