Suara.com - Media sosial tengah dihebohkan oleh seorang gadis remaja 15 tahun yang tega membunuh anak perempuan 6 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku NF kepada korban berinisial APA ini dilaporkan terjadi pada Kamis (5/3/2020) pukul 11.00 WIB.
Hasil pemeriksaan polisi menyatakan bahwa gadis berinisial NF itu merasa puas telah melakukan pembunuhan. Bahkan ia juga tidak merasa menyesal atas perbuatannya.
"Saya tanya, terus kamu gimana sekarang? Dia jawab, saya puas. Maka kita harus periksa psikologisnya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolestro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
Ternyata, NF memang sudah tidak bisa menahan hasrat pembunuhannya yang sudah lama dibendung. Sebelum peristiwa pembunuhan ini, NF pernah melempar kucing dari lantai 2 dan mencabik-cabik kodok hingga cicak.
"Masih kami dalami semuanya. Memang hari itu dia [NF] ingin membunuh. Ini pengakuannya. Memang tersangka ini punya hasrat untuk membunuh orang, tapi saat hari ini dia sudah tidak bisa menahan lagi," jelas Yusri.
Karena itu, pihak kepolisian hendak memeriksa kondisi kejiwaan NF lebih mendalam, yang pastinya memakan waktu lama. Proses pemeriksaan kejiwaan NF ini pun langsung ditangani oleh dokter ahli.
Keseharian pelaku NF yang suka menyiksa dan membunuh hewan ini sempat dikaitkan dengan perilaku psikopat. Psikopat adalah seseorang yang manipulatif dan tidak bisa membedakan perilaku baik dan salah.
Karena itu, psikopat bisa melakukan tindakan tak bermoral dan kriminal tanpa penyesalan maupun rasa bersalah. Kondisi ini biasanya dialami oleh orang dewasa, tetapi tidak menutup kemungkinan anak-anak bisa memilikinya.
Sebuah studi tahun 2016 oleh peneliti di University of Michigan dilansir verywellfamily.com telah menemukan tanda-tanda awal psikopat pada anak-anak usia 2 tahun. Pada studi ini, anak yang berisiko menjadi psikopat sudah menunjukkan perbedaan dalam empati dan hati nurani.
Baca Juga: Alamak! Curiga Tertular Corona Covid-19, Suami Isolasi Istri di Kamar Mandi
Berikut ini tanda-tanda anak usia 2-4 tahun bisa tumbuh menjadi psikopat yang perlu diwaspadai.
- Anak tidak merasa bersalah setelah melakukan kesalahan
- Hukuman tidak mengubah perilaku anak
- Anak sangat egois atau tidak mau berbagi
- Anak sering berbohong
- Anak licik dan sering mencoba menyiasati orang tuanya.
Sementara itu, ciri-ciri psikopat pada anak yang lebih tua bisa terlihat dari sikapnya yang mengabaikan perasaan orang lain dan tidak memiliki penyesalan.
Psikolog perlu memastikan anak memiliki sisi psikopat melalui penilaian umum Youth Psychopathic Traits Inventory (YPI). Pada tes ini, anak remaja diminta menjawab pertanyaan tentang dirinya untuk mengukur sifat dan kepribadian.
Beberapa penelitian mengatakan bahwa anak remaja yang memiliki sisi psikopat cenderung menunjukkan sifat-sifat yang sama seiring bertambahnya usia.
Selain itu, orang yang memiliki sifat psikopat tidak bisa dipaksa untuk melakukan hal yang melanggar hukum oleh orang lain. Sebaliknya, mereka akan menjadi biang keladi hingga memengaruhi orang lain untuk melakukan kejahatan.
Berita Terkait
-
ABG si Pembunuh Bocah 6 Tahun Suka Siksa Hewan, Benarkah Ciri Psikopat?
-
Minta Makan, Ibu Tega Tikam dan Penggal Kepala Putri Kandungnya yang Balita
-
Jerat Gadis Pembunuh di Sawah Besar, Polisi Gunakan UU Peradilan Anak
-
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Diancam Dibunuh, Mau Ditabrak Truk
-
Sebelum Serahkan Diri, Gadis Pembunuh Sawah Besar Sempat Buat Status FB
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
Terkini
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional