Suara.com - Virus corona Covid-19 memang berhasil membuat khawatir warga dunia, bahkan hingga menimbulkan kepanikan. Di Indonesia, misalnya, sesaat setelah pengumuman 2 warga Depok positif Covid-19, langsung terjadi panic buying atau membeli kebutuhan pokok secara massal.
Namun, Abdu Sharkawy, seorang dokter spesialis penyakit menular yang berpengalaman lebih dari 20 tahun, menyebutkan bahwa kkepanikan lebih berbahaya daripada virus itu sendiri.
Abdu menyebut tidak takut pada Covid-19. Namun, "Saya khawatir tentang implikasi dari agen penular baru yang telah menyebar ke seluruh dunia dan terus menemukan tempat berbeda," ujar Abdu lewat postingan di Facebook mengutip Bored Panda, Jumat (13/3/2020).
Laki-laki yang pernah jadi petugas medis di daerah pedalaman kumuh Afrika, atau daerah dengan terjerat HIV-AIDS, hepatitis, tuberculosis (TB), SARS, campak, sinanaga, batuk rejan, dan difteri ini, mengaku khawatir pada mereka yang berusia lanjut karena punya sistem imun lemah dan mudah tertular penyakit.
"Dalam kondisi kesehatan yang lemah, sebagian besar dari mereka menderita, dan (Covid-19) jadi momok bagi mereka," ungkapnya.
Abdu juga memposting, bagaimana upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 adalah yang terpenting, dan tidak perlu takut. Tapi lakukan upaya agar tidak terjadinya penularan, mengingat virus ini masih diteliti dan belum ada vaksin hingga obat antivirus khusus.
Abdu melanjutkan, "Menonton berita setiap jam dan mengernyit karena jumlah kasus yang terus meningkat juga tidak akan membantu. Menimbun segala sesuatu di rumah juga tidak akan membantu," paparnya.
Perlu diingat juga bahwa tingkat kesembuhan Covid-19 cukup tinggi, yakni di aatas 50 persen. Dan 95 persen penularan semua virus berasal dari tangan. Jadi pastikan tangan selalu bersih.
"Bagaimana jika melakukan upaya pembersihan iPhone atau smartphone yang kemungkinan penuh dengan virus dan bakteri daripada di toilet? Bagaimana kalau kita mulai menggalakkan pola hidup sehat alih-alih saling menghindar satu sama lain?" ungkap Abdu menggebu-gebu.
Baca Juga: Istri Perdana Menteri Kanada Positif Virus Corona
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat