Suara.com - Ditemukan! Pasien Pertama Covid-19 Ternyata Lelaki 55 Tahun asal Hubei
Menemukan patient zero alias pasien nol yang pertama kali terinfeksi merupakan prioritas penting dalam penanganan wabah. Kabar baik, China mengaku sudah menemukan pasien yang disinyalir sebagai orang pertama yang terinfeksi virus Corona Covid-19.
Temuan mengejutkan ini dilaporkan oleh South China Morning Post, yang menyebut pasien tersebut adalah lelaki 55 tahun asal Provinsi Hubei, China. Ia diketahui mengalami perawatan di rumah sakit sejak 17 November 2019, satu bulan lebih awal dari data kasus virus Corona Covid-19 yang dimiliki pemerintah China.
Berbeakal temuan ini, ilmuwan sedang membuat peta transmisi penularan Corona Covid-19 yang mulai mewabah sejak bulan Januari. Meski begitu, dokter-dokter sejatinya sudah mengetahui ada ancaman ini sejak bulan Desember.
Adalah Zhang Jixian, dokter dari RS Pengobatan Terpadu Barat dan China, yang melaporkan pada otoritas kesehatan tentang penyakit yang disebabkan oleh virus Corona baru. Pada saat itu, jumlah pasien terinfeksi sudah mencapai lebih dari 180 orang.
Perjalanan penyakit berjalan sangat cepat, hingga pada akhir tahun 2019 kasus mencapai 266 dan bertambah menjadi 381 di hari pertama tahun 2020.
Proses penemuan patient zero
Dari sembilan kasus pertama yang dilaporkan pada bulan November, tidak ada konfirmasi siapakah patient zero tersebut. Keterangan yang didapat SCMP hanyalah pasien berusia 39 hingga 79 tahun, dan merupakan penduduk Wuhan, ibukota provinsi Hubei.
Sementara itu laporan BBC Indonesia, jaringan Suara.com, menyebut identifikasi pasien nol sangat penting. Alasannya dengan mengetahui orang pertama pemicu wabah penyakit, akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan penting seperti bagaimana, kapan, dan mengapa suatu wabah bisa terjadi.
Baca Juga: Mobil Jenazah Dipakai Angkut Sembako Buat Keluarga, 2 Pejabat Wuhan Dipecat
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan inilah yang dapat digunakan untuk mencegah orang-orang terkena penyakit dan juga bisa menjadi pembelajaran serta sumber informasi ketika terjadi wabah serupa di masa mendatang.
Satu kajian yang dilakukan para peneliti China, yang diterbitkan jurnal medis The Lancet, mengeklaim kasus pertama virus corona terjadi pada 1 Desember, jauh lebih awal dari keterangan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Dikatakan pula orang yang terkena virus corona tersebut "tak punya kontak" dengan pasar hewan di Wuhan.
Wu Wenjuan, dokter senior di Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan dan salah seorang penulis hasil penelitian kepada BBC "pasien pertama pertama berusia lanjut dan mengidap Alzheimer".
"Ia [pasien] tinggal sekitar empat atau lima halte bus dari pasar hewan di Wuhan ... karena ia sakit, ia tidak keluar rumah," jelas Wu Wenjuan.
Ia menambahkan bahwa tiga orang lainnya menunjukkan tanda-tanda terkena virus corona, dua di antaranya tidak ke pasar hewan di Wuhan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
- 
            
              Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
- 
            
              Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
- 
            
              Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
- 
            
              Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
- 
            
              Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
- 
            
              Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
- 
            
              Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
- 
            
              Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
- 
            
              Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
- 
            
              Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
- 
            
              Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
- 
            
              Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
- 
            
              Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
- 
            
              Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan