Suara.com - Beberapa ahli kesehatan mengatakan penularan asimptomatik (tanpa gejala) dari virus corona baru kemungkinan memainkan peran penting dalam penyebaran virus.
Menurut Michael Osterholm, direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular di University of Minnesota, infeksi tanpa gejala dipastikan dapat memicu pandemi seperti sekarang ini dengan cara yang akan membuatnya sulit untuk dikendalikan.
Hal ini pun disetujui oleh pakar kesehatan yang lain.
"Penularan tanpa gejala dan simptomatik ringan merupakan faktor utama penularan Covid-19. Mereka akan menjadi pendorong penyebaran di masyarakat," kata Dr. William Schaffner, seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt dan penasihat lama untuk CDC.
Osterholm pun mendesak pemerintah untuk lebih jelas tentang cara penyebaran virus.
"Pada awal wabah, kami memiliki banyak pertanyaan tentang bagaimana virus ini terjadi. Dan sayangnya, kami melihat sejumlah orang mengambil sikap sangat tegas tentang, 'hal itu terjadi dengan cara ini', atau, 'tidak terjadi dengan cara ini'," tuturnya kepada CNN.
Ia menambahkan, karena hingga saat ini pakar masih mempelajari seluk beluk virus corona baru sehingga pernyataan awal kurang benar.
"Ini saatnya bicara langsung. Ini saatnya memberitahu publik apa yang kita ketahui dan tidak tahu," sambungnya.
Di sisi lain, sebuah analisis yang diterbitkan di jurnal Eurosurveillance oleh tim dari Universitas Kyoto, Universitas Oxford, dan Universitas Negeri Georgia memperkirakan 17,9% orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala.
Baca Juga: Jangan Salah Kaprah, Anak Muda Juga Bisa Kena Corona Meski Tak Bergejala
Angka ini dianalisis terhadap 3.063 penumpang Diamond Princess yang terinfeksi..
Menurut peneliti, hasil ini menunjukkan SARS-CoV-2 mungkin mirip dengan virus influenza dalam satu cara, yaitu laju asimptomatik. Tapi bukan berarti Covid-19 sama dengan flu musiman.
Berita Terkait
-
Napas Anak Terasa Cepat? Jangan Tunda! Ini Langkah Darurat Mengatasi Gejala RSV Menurut Dokter
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Lonjakan Kasus Flu di Perkotaan, Benarkah Dipicu Perubahan Iklim?
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
Terkini
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia