Suara.com - Saat pandemi corona Covid-19, nama komika muda Bintang Emon mencuat dalam aksinya yang mengimbau social distancing dengan jenaka. "Corona kalau bentukannya orang udah gue klepek," kata Bintang pada video viralnya.
Seperti halnya Bintang Emon, humor di tengah kepanikan pandemi corona dianggap bisa menjernihkan pikiran sejenak. Hal tersebut dinyatakan oleh konsultan manajemen stres Boston, Loretta LaRoche.
"Ada begitu banyak ketakutan dan kengerian di luar sana. Sekadar cuci tangan tidak akan menjernihkan pikiran Anda, beberapa orang akan mengatakan ini bukan waktu untuk tertawa. Tapi jelas, selalu ada waktu untuk tertawa," kata LaRoche pada Time.
"Selama berabad-abad, tawa di masa-masa sulit adalah katarsis," kata Wayne Maxwell, seorang psikolog Kanada.
Mengalihbahasakan dari Time, anggapan humor adalah obat, muncul di Inggris abad pertengahan. Pada masa itu, hukum gantung berlangsung di taman dekat pub dan pengunjung menceritakan lelucon pada para korban.
"Bahkan dalam beberapa tulisan Mesir kuno, ada cerita seorang personel militer yang kembali dari garis depan dan menggunakan humor untuk pada teman-temannya," kata Maxwell.
Menurut Maxwell, meskipun humor dapat membantu meringankan berbagai hal, terlalu banyak tawa dapat menandakan seseorang berusaha melarikan diri dari kenyataan.
"Karantina dan jarak sosial adalah hal yang semestinya, humor berasa di tengah-tengah itu," kata LaRoche.
"Itu semua tergantung pada bagaimana otak Anda berfungsi, makanya izinkan dirimu untuk menikmati humor. Ini hampir seperti latihan spiritual," tambahnya.
Baca Juga: Mendekati 2 Ribu! Pasien Positif Corona Kini 1.790 Orang, Paling Banyak DKI
Meskipun begitu, LaRoche menyatakan humor tentang tubuh dan kecantikan menjadi hal yang tidak bisa ia terima.
"Tertawa adalah obat yang kuat, membuat seluruh tubuh dan otot-otot Anda rileks hingga 45 menit setelah Anda tertawa," kata Dr. Anna Vedina dari James River Internists pada Richmond.
Michael Miller, profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland dan direktur Center for Preventive Cardiology di University of Maryland Medical Center meneliti soal manfaat tertawa.
Sebagai bagian dari penelitiannya pada tahun 2000, Miller melakukan penelitian yang melibatkan orang-orang dengan penyakit jantung dan orang-orang seusia tanpa penyakit jantung.
"Kemampuan untuk tertawa baik secara alami atau sebagai perilaku mungkin memiliki implikasi penting dalam masyarakat seperti AS di mana penyakit jantung tetap menjadi pembunuh nomor 1," kata Miller pada Richmond.
"Kita tahu bahwa berolahraga, tidak merokok, dan makan makanan rendah lemak jenuh akan mengurangi risiko penyakit jantung. Mungkin tawa yang sehat dan teratur juga masuk daftar," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia