Suara.com - Corona Covid-19 Bikin Tenaga Kesehatan Rentan Depresi, Apa Kata Psikiater?
Sebuah survei dari China yang dipublikasikan JAMA Network Open mengkaji 1.257 tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit di Wuhan. Sebanyak 64,7 persen berusia rentang 26 hingga 40 tahun, dan lebih dari 76 persen di antaranya adalah perempuan.
Lebih dari 60 persennya adalah perawat, sementara dokter hanya 39 persennya.
Dari data tersebut, total ada 41,5 persen tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan melawan virus corona Covid-19.
Secara keseluruhan, studi ini menemukan adanya 50,4 persen dari mereka yang mengalami gejala depresi, 44,6 persen mengalami gejala cemas, 34 persen melaporkan mengalami insomnia, dan 71,5 mengalami stres.
"Jadi berhadapan langsung, memberikan diagnosis, memberikan perawatan, memberikan pelayanan, jadi itulah yang berdampak paling tinggi secara kejiwaan bagi tenaga medis," papar psikiater dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ dalam acara Ngopi Bareng Sandiaga Uno di Live Facebook, Minggu (5/4/2020).
Perempuan yang lebih akrab disapa Noriyu ini mengatakan, ia dan tim Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa DKI Jakarta juga sedang mempersiapkan survei serupa untuk tenaga medis dan kesehatan di Jakarta .
Menurutnya, dengan berita-berita banyaknya para tenaga kesehatan yang gugur saat melawan Corona Covid-19, sedikit demi sedikit dapat meruntuhkan semangat dan optimisme para sejawat lainnya.
Untuk mengurangi kemungkinan kerentanan gangguan mental tersebut, Noriyu menyarankan agar tenaga kesehatan untuk benar-benar menjaga rasa aman. Dengan merasa aman, mereka juga akan merasa nyaman saat bekerja.
Baca Juga: Cara Jitu Mengawetkan Makanan saat Karantina
Sehingga membuat mereka benar-benar fokus dan akan membuat mereka memberikan pelayanan yang terbaik. "Karena kita berbicara tentang kualitas pelayanan, bukan hanya mendampingi pasien," lanjutnya.
Noriyu juga mengatakan jangan abai untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Pastikan untuk mendapat asupan gizi yang baik dan waktu istirahat yang cukup.
Terkait tenaga kesehatan yang kini kesulitan mendapatkan stok alat pelindung diri (APD) yang memadai, ia menyesalkan sikap pemerintah yang seharusnya jauh-jauh hari sudah melengkapi APD atau bahkan alat seperti ventilator.
"Ya artinya seharusnya semua persiapan sudah dilakukan sesudah kasusnya muncul di beberapa negara dan ketika sudah mulai ditunjukkan ini pandemi seharusnya sudah mulai dipersiapkan," tutur Noriyu.
"Nah, kalau sekarang kan jadi kasihan ya, kayak mengemis sana-sini, berharap donasi. Ini harusnya terkoordinasi dengan baik tapi ini fakta yang sudah kita hadapi," sambungnya lagi.
Ia juga mengimbau bagi masyarakat untuk berhenti memberikan stigma pada pasien positif Corona Covid-19 dan juga berhenti berkompetisi untuk saling menjatuhkan satu sama lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!