Suara.com - Sekarang ini meningitis menjadi perbincangan masyarakat lantaran infeksi ini menyebabkan penyanyi kenamaan Indonesia, Glenn Fredly, menutup usia pada Rabu (8/4/2020) di Rumah Sakit Setia Mitra, Jakarta Selatan.
Meningitis menyerang membran halus (meninges) yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan dalam kasus yang jarang terjadi, oleh parasit.
Tetapi tidak semua meningitis adalah infeksi, ada jenis meningitis non-infeksi yang disebabkan oleh operasi otak, cedera kepala, hingga pengobatan tertentu.
Seperti penyakit lainnya, banyak juga mitos yang berkembang mengenai meningitis ini. Dilansir National Foundation for Infectious Disease dan Meningitis Now, berikut beberapa mitos dan fakta tentang penyakit ini.
1. Mitos: penyakit meningokokus (meningitis bakteri) mudah didiagnosis
Fakta: penyakit meningokokus sering salah didiagnosis sebagai sesuatu yang kurang serius karena gejala awal mirip influenza dan penyakit virus umum lain.
Gejala mungkin termasuk beberapa kombinasi demam tinggi, sakit kepala, leher kaku, kebingungan, mual, muntah, kelelahan, dan ruam keunguan.
2. Mitos: remaja sehat dan dewasa muda tidak perlu khawatir terserang meningitis
Fakta: penyakit ini jarang terjadi, namun kenyataannya risiko meningkat pada remaja dan dewasa muda. Meningokokus dapat berkembang dengan cepat, membunuh orang yang sehat dalam 24 hingga 48 jam.
Baca Juga: Belajar dari Meninggalnya Glenn Fredly, Ini Cara Mencegah Meningitis
3. Mitos: selalu menimbulkan ruam
Fakta: ruam adalah tanda keracunan darah atau septikemia (sepsis). Ini bisa menjadi tanda terakhir yang muncul.
4. Mitos: meningitis selalu berakibat fatal
Fakta: Sebanyak 10% orang yang terkena meningitis bakteri meninggal. Diperkirakan ada 30% hingga 50% penderita yang bertahan hidup dari meningitis bakteri tetapi mengalami satu atau lebih masalah permanen, seperti gangguan pendengaran, masalah kognisi, perilaku, dan epilepsi.
5. Mitos: meningitis virus adalah bentuk paling ringan
Fakta: meningitis jarang mengancam jiwa. Namun, meningitis virus dapat menyebabkan penderitanya mengalami kondisi serius dan melemahkan, termasuk sakit kepala hingga kehilangan memori.
Berita Terkait
-
Sudah Ada 10 Lokasi Keracunan MBG di Jakarta, Sebagian Besar Disebabkan karena Ini
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Bikin Haru, Ucapan Gewa Atlana untuk Glenn Fredly yang Ulang Tahun
-
4 Virus dan Bakteri yang Bisa Picu Keracunan Makanan, Apa Saja?
-
Bahaya Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus, Biang Kerok Keracunan MBG di Jabar
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!