Suara.com - Anak Jalan Jinjit di Usia 2 Tahun ke Atas, Hati-hati Tanda Gangguan Serius.
Sadar atau tidak, hampir 5 dari persen dari semua anak kecil berjalan dengan kaki jinjit Namun, pada usia 5 tahun mereka akan mulai bisa mengatasi kebiasaan ini.
Seperti dilansir dari Times of India, berjalan dengan ujung kaki atau yang juga disebut jinjit sangat umum di antara anak-anak yang belajar berjalan.
Sebagian besar anak mengatasi kebiasaan itu seiring bertambahnya usia, tetapi beberapa anak terus berjalan kaki melewati usia balita dan melakukannya karena kebiasaan.
Jika anak Anda tumbuh dan berkembang secara normal, berjalan kaki bukanlah penyebab kekhawatiran. Meskipun dalam beberapa kasus yang jarang dapat menjadi indikasi kondisi tertentu, termasuk cerebral palsy, distrofi otot dan gangguan spektrum autisme.
Kondisi ini tidak menjadi masalah sampai anak Anda memiliki masalah perkembangan atau koordinasi lainnya. Jadi, jika anak Anda berjalan jinjit melewati usia dua tahun, sebaiknya bicarakan dengan dokter.
Anda harus menganggapnya agak serius jika anak Anda memiliki otot tungkai yang kaku, kekakuan pada tendon Achilles, atau kurangnya koordinasi otot.
Hal itu bisa menjadi tanda Tendon Achilles pendek. Jika otot ini pendek, itu dapat mencegah tumit menyentuh tanah.
Selain itu, berjalan jinjit disebabkan oleh gangguan gerakan, tonus otot atau postur, yang disebabkan oleh cedera atau perkembangan abnormal pada bagian otak yang mengontrol fungsi otot.
Baca Juga: Hilang Ingatan, Wanita Ini Jatuh Cinta Kembali pada Pria yang Sama
Penyakit lain yang juga jadi penyebab jalan jinjit pada anak ialah Muscular dystrophy atau penyakit genetik di mana serat otot cenderung rusak dan melemah seiring waktu.
Kondisi tersebut lebih sering terjadi pada anak-anak yang awalnya berjalan normal dan mulai berjalan kaki jinjit.
Berjalan jinjit juga dikaitkan dengan gangguan spektrum autisme, yang juga memengaruhi kemampuan anak untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia