Suara.com - Eks-Pecandu Narkoba Masih Bisa Kambuh, Sel Saraf Otak Ini Biang Keroknya
Kambuhnya eks pecandu narkoba dikaitkan dengan perubahan sel saraf di otak. Ilmuwan menyebut temuan ini menjadi dasar pengobatan baru yang bisa mencegah eks pecandu narkoba kembali kambuh.
Ian Maze, pakar neurobiologi dari Mt. Sinai Icahn School of Medicine, mengatakan kambuhnya eks pecandu narkoba terjadi akibat adanya kerusakan sel saraf di otak. Sel saraf ini mengalami kerusakan akibat tingginya kadar dopamin, karena penyalahgunaan narkotika.
"Semakin jelas bahwa perubahan dan di otak terjadi ketika seorang pecandu tidak lagi menggunakan narkoba," ujar Maze, dikutip dari Inverse, Jumat (10/4/2020).
Menurut Maze, perubahan di sel saraf otak ini yang menjadi kunci mengapa eks pecandu kembali kambuh. Ia pun melakukan penelitian kepada sekelompok mencit yang sudah kecanduan narkoba jenis kokain.
Penelitian ini menemukan adanya sel saraf penerima hormon dopamin yang mengalami perubahan. Seperti diketahui, efek pemakaian narkoba jenis kokain adalah perasaan senang yang berlarut-larut.
Sel saraf ini tidak mengalami perbaikin kondisi pasca penggunaan narkoba berhenti. Singkatnya, Maze menyebut sel saraf akan terus mencari dopamin yang ada di otak, membuat seseorang rentan kambuh karena ingin mengalami lagi perasaan senang.
Dalam perkembangannya, sel saraf bernama histone ini akan menurun responsnya ketika kadar dopamin tinggi, dan meningkat ketika kadar dopamin rendah.
Perubahan pada bagian otak ini menurut Maze tidak bisa dikembalikan ke kondisi normal dengan makanan atau obat-obatan yang ada sekarang.
Baca Juga: INFOGRAFIS: Mengenal Meningitis, Penyakit Radang Selaput Otak
Penelitian lanjutan dilakukan dengan menyuntikkan virus yang mencegah dopamin menempel di sel saraf histone. Menariknya, hal ini membuat mencit tak lagi 'kambuh' dan mencari narkoba ketika kadar dopamin di otak mengalami penurunan.
Maze mengatakan penelitian ini bisa menjadi langkah awal terhadap penemuan obat baru yang mencegah kekambuhan pada eks pecandu narkoba.
"Harapan kami informasi ini bisa membangkitkan strategi baru yang menyasar pecandu narkoba untuk bisa sembuh. Meski begitu, ini hanyalah penelitian awal dan masih banyak yang harus diteliti lagi," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?