Suara.com - Sering Susah Dibaca, Begini Cara Mudah Mengerti Resep Dokter
Saat menerima resep dari dokter, sebagian besar dari orang akan meras bingung membacanya. Kebanyakan mereka menyalahkan tulisan tangan dokter yang terkenal jelek.
Tapi, bukan itu inti dari masalahnya. Salah satu alasan mengapa resep dokter sangat sulit untuk diuraikan karena mereka menggunakan singkatan Latin dan istilah medis yang kebanyakan dari kita tidak mengerti.
Ini membuatnya sulit untuk memahaminya. Tapi bukan berarti itu tidak bisa dilakukan. Hal pertema yang mesti dipahami ialah memahami komponen resep. berikut tips memahaminya seperti dilansir dari Health24.
Umumnya, resepakan selalu terdiri dari beberapa komponen, seperti nama dan nomor kontak. Selain itu dokter juga akan memasukkan nama obat yang diresepkan dokter dan bagaimana masing-masing dosis harus diberikan.
Terlepas dari instruksi untuk apoteker mengenai dosis obat, dokter juga akan menunjukkan berapa kali Anda dapat mengisi ulang resep. Dokter akan menandatangani resep untuk memastikan bahwa resep itu diselesaikan oleh seorang profesional medis.
Meski formulir resep berbeda-beda, informasi yang sama harus selalu disertakan pada formulir. Berkat teknologi modern, dokter sekarang dapat mengirim email resep Anda ke apotek pilihan.
Selain itu, penting juga untuk memahami singkatan pada formulir resep, garis di bawah konsentrasi obat dan dosis, akan menjadi petunjuk tentang berapa banyak dosis yang harus ambil dan cara penggunaannya.
Poin utama yang harus dicatat di sini adalah bahwa dokter biasanya menggunakan singkatan medis, sebagian besar berdasarkan frasa Latin. Rata-rata orang tidak akan dapat memahami ini tanpa latar belakang medis.
Baca Juga: Cegah Virus Corona Covid-19, Perlukah Anak-Anak Pakai Masker Kain?
Kemudian, penting untuk memahami penulisan dosis. Penulisan itu dapat diikuti oleh singkatan untuk seberapa sering obat Anda harus diminum. Ini mengacu pada jumlah waktu seminggu atau hari yang harus diambil.
Di samping itu, dokter akan menulis keadaan khusus yang mengharuskan minum obat. Ini akan menunjukkan instruksi seperti kebutuhan untuk minum obat dengan makanan atau perut kosong.
Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak semua dokter menggunakan steno medis. Dokter Anda mungkin, misalnya, menuliskan "setiap hari" di sebelah informasi dosis Anda.
Untuk zat-zat yang dikendalikan seperti obat penghilang rasa sakit, dokter Anda mungkin menuliskan alasan untuk minum obat, seperti ungkapan "rasa sakit" jika Anda memerlukan obat-obatan tertentu setelah operasi atau untuk kondisi kronis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis