Suara.com - Penggunaan antibiotik yang tidak tepat menyebabkan bakteri bermutasi dan menjadi resisten atau kebal sehingga tidak lagi mampu dilawan dengan antibiotik.
Menurut dr Purnamawati S Pujiarto, SpAk, MMPed, penggunaan antibiotik yang tidak bijak tentu saja bisa membahayakan kesehatan tubuh.
Bentuk penggunaan antibiotik yang tidak bijak, lanjut dia, cukup beragam. Mulai dari ketidaktepatan dalam pemilihan jenis antibiotik hingga cara dan lama pemberiannya, kebiasaan pemberian antibiotik yang tidak tepat, frekuensi pemberian yang keliru, atau waktu pemberian terlalu singkat atau terlalu lama.
"Sebenarnya kita tidak perlu lagi menggunakan tambahan antibiotik berbentuk pil, karena makanan yang kita makan, telah mengandung antibiotik," jelas Purnamawati dalam media briefing bertajuk "Bijak Antibiotik" di Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Beranjak dari pemahaman itulah, konsumen harus mengubah mindset-nya terhadap bakteri dan penyakit. "Yang perlu diketahui, semakin kita sering menggunakan antibiotik dengan tidak bijak, semakin sering kita akan terkena penyakit karena bakterinya jadi kebal," imbuhnya.
Kondisi tersebut tentu saja dapat mengurangi fungsi dari antibiotik sebagai pembunuh mikroba. Lebih dari itu, tambah Purnamawati, lantaran bakterinya sudah kebal maka yang terjadi pasien justru rentan sakit bahkan bisa lebih berat, lebih lama, terpapar risiko toksisitas, pengobatan yang lebih lama bahkan risiko kematian.
Karenanya, kata dia, mulailah bijak menggunakan antibiotik. Misalnya, kata Purnamawati, tidak menggunakan antibiotik pada penyakit atau kondisi yang sebenarnya tidak memerlukan antibiotik seperti penyakit yang disebabkan oleh virus (flu, batuk, demam, diare atau penyakit-penyakit yang menjadi 'langganan').
Selain itu, tambah dia, jangan membeli antibiotik tanpa resep dokter, dan jangan pula mengonsumsinya terlalu lama atau terlalu cepat.
Berita Terkait
-
5 Acne Spot Treatment untuk Mengempeskan Jerawat dalam Semalam bagi Remaja
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Potensi Ekonomi Sektor Obat dan Makanan Tembus Rp6 Ribu T
-
4 Acne Spot Mengandung Sulfur, Efektif Atasi Jerawat Meradang dan Minim Bekas
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!