Suara.com - Diabetes dan Hipertensi Jadi Penyebab Kematian Pasien Covid-19 di Indonesia
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto menyebut hipertensi dan diabetes sebagai penyakit penyerta yang membuat pasien virus Corona Covid-19 meninggal dunia.
Dalam siaran terbarunya, Yurianto kembali menyiarkan kabar duka di mana sebanyak 4.557 orang terinfeksi virus corona atau Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 399 orang terpaksa meregang nyawanya.
"Yang terpaksa harus meninggal pada hari ini ada 26 orang, sehingga totalnya menjadi 399 orang," ujar Yurianto di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (13/4/2020).
Ia mengatakan ratusan korban jiwa itu meninggal karena mayoritas memiliki penyakit penyerta atau penyakit komorbid. Penyakit yang sudah dimiliki lebih dulu sebelum virus corona menginfeksi tubuh yang menyebabkan risiko gejala semakin berat. Mereka juga berusia tak muda lagi.
"Sebagian besar dari yang meninggal terutama pada kelompok usia di atas 50 tahun, dan memiliki penyakit-penyakit komorbid, penyakit-penyakit sebelumnya," ujar Yurianto.
Data temuan pasien Covid-19 yang meninggal di Indonesia, menunjukkan mereka paling banyak mengidap penyakit hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi yang bisa menyebabkan penyakit kronis penyakit seperti jantung, ginjal, hingga stroke.
Ditemukan juga banyak dari mereka berpenyakit diabetes, hingga gangguan pernapasan akut yang menganggu kinerja paru-paru, lalu diperparah dengan terinfeksi Covid-19.
"Di antaranya dari data yang kami miliki terbanyak adalah tekanan darah tinggi yang sudah bertahun-tahun. Penyakit diabetes kencing manis yang sudah berjalan bertahun, dan beberapa dengan penyakit paru-paru yang kronis, semisal asma bronchitis dan TBC," paparnya.
Baca Juga: Penderita Penyakit Mental Akut Juga Berisiko Tinggi Terkena Covid-19 Parah
Dirjen P2P Kemenkes itu tetap optimis Indonesia bisa menang perang melawan Covid-19, selama warganya patuh dan taat untuk menjaga jarak dan berdiam diri di rumah. Apalagi kini DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Oleh karena itu optimisme kita gali bersama, kita bangkit bersama. Penyabaran masih terjadi. Oleh karena itu PSBB adalah kebijakan pemerintah yang harus dipatuhi, bukan hanya untuk diketahui tapi harus dijalankan dan dipatuhi," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan