4. Menyerang jantung
Jika telat diobati, penyakit Chagas dapat menyebabkan perubahan kerja jantung dan pencernaan yang parah dan menjadi fatal.
Selama fase kronis, parasit bersembunyi di jantung dan otot pencernaan. Hingga 30 persen pasien menderita gangguan jantung dan 10 persen mengalami gangguan pencernaan.
Biasanya pembesaran esofagus atau usus besar, perubahan neurologis atau campuran.
Pada tahun-tahun berikutnya infeksi dapat menyebabkan kematian mendadak karena aritmia jantung atau gagal jantung progresif yang disebabkan oleh kerusakan otot jantung dan sistem sarafnya.
5. Pengobatan
Untuk membunuh parasit, penyakit Chagas dapat diobati dengan benznidazole dan juga nifurtimox.
Kedua obat hampir 100 persen efektif menyembuhkan Chagas jika diberikan segera setelah infeksi pada awal fase akut termasuk kasus penularan bawaan.
Namun, kemanjuran keduanya berkurang jika semakin lama seseorang terinfeksi dan reaksi yang merugikan lebih sering terjadi pada usia yang lebih tua.
Benznidazole dan nifurtimox tidak boleh dikonsumsi oleh perempuan hamil atau oleh orang-orang dengan gagal ginjal atau hati. Nifurtimox juga tidak direkomendasikan untuk orang yang memiliki gangguan neurologis atau kejiwaan. Selain itu, pengobatan khusus untuk manifestasi jantung, pencernaan, atau neurologis mungkin perlu diperlukan.
Baca Juga: Baru Terungkap, Raffi Ahmad Pernah Coba Dekati Angel Lelga
6. Tidak ada vaksin
Awalnya parasit T. cruzi hanya menyerang hewan liar. Kemudian menyebar ke hewan peliharaan dan manusia.
Tidak ada vaksin untuk penyakit Chagas. Parasit T. cruzi dapat menginfeksi beberapa spesies triatomine, yang sebagian besar ditemukan di Amerika. Skrining darah diperlukan untuk mencegah infeksi melalui transfusi dan transplantasi organ dan untuk meningkatkan deteksi dan perawatan populasi yang terkena.
7. Tindakan pencegahan
WHO merekomendasikan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit chagas dengan penyemprotan di rumah juga lingkungan sekitarnya dengan insektisida.
Kebersihan pada makanan juga transportasi juga harus dijaga. Penyaringan, pengujian donor dan penerima organ juga jaringan atau sel.
Orang yang terindikasi infeksi direkomendasikan melakukan perawatan antiparasit. Terutama anak-anak dan wanita usia subur sebelum kehamilan. Selain itu, skrining bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi tanpa pengobatan antiparasit untuk melakukan diagnosis dini dan diberikan pengobatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
Terkini
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030