Suara.com - Untuk meminimalkan penularan Covid-19, para dokter memang banyak membatasi pelayanan pasien di rumah sakit dan klinik. Aturan ini juga berlaku bagi dokter kandungan, yang memperbolehkan menunda pemeriksaan kehamilan, jika tidak mendesak.
Kategori mendesak atau darurat bagi ibu hamil ddilihat dari kondisi fisik dan keluhan yang dialami, apakah masuk kategori berat atau normal. Pengecekan ini bisa dilakukan di rumah.
Dokter Spesialis Kandungan dr. Boy Abidin, Sp.OG(K), mengatakan salah satu hal yang harus diperhatikan ialah melihat berat badan ibu. Pastikan selama 2 minggu berat badan ibu bertambah minimal 1 kilogram, karena normalnya berat badan ibu akan bertambah 2 kilogram selama satu bulan.
Kemudian pada usia kandungan trimester ke-2 dan ke-3 ibu sudah bisa merasakan janin, itu juga bisa diamati.
"Merasakan gerakan bayi, masih cukup aktif selama 12 jam, dari pagi sampai sore kalaun aktif itu normal. Berat badan ibu juga bertambah," ujar dr. Boy beberapa waktu lalu.
Perhatikan juga keluhan gejala darurat ibu hamil yang harus segera mendapat penanganan dokter seperti sakit kepala hebat, tekanan darah tinggi atau rendah, mual muntah, kontraksi hebat, gerakan bayi berkurang (trimester 2 dan 3), keluar cairan atau pecah ketuban. Jika tanda itu tidak ada maka cukup jalani pemeriksaan mandiri di rumah.
"Artinya adanya nyeri kepala, diperiksa tensinya, mual muntah hebat, nggak ada penambahan berat badan mungkin harus diperiksa," terangnya.
Para ibu ingat juga untuk bermain feeling atau perasaan, jika mengalami rasa sakit tidak seperti biasanya yang tidak pernah dialami. Atau mengalami bengkak-bengkak yang seperti tidak biasanya.
"Feeling ibu bisa dipakai saat ini, salah satu cara deteksi dini. Kalau tubuh ibu hamil cukup sensitif, dan bisa memberikan informasi di dalam janinnya. Jadi mengikuti bahasa tubuhnya" papar dia.
Baca Juga: Usia 40 Tahun, Rachel Maryam Umumkan Hamil Anak ke-2
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!