Suara.com - Otoritas China sudah prediksi Covid-19 bisa menjadi pandemi sejak Januari. Hal tersebut dilaporkan oleh Associated Press (AP) yang diterbitkan pada Rabu (15/4/2020).
Dilansir dari Business Insider, laporan tersebut berdasarkan sebuah memo panggilan telepon rahasia antara Ma Xiaowei, kepala Komisi Kesehatan Nasional dan pejabat kesehatan provinsi pada 14 Januari 2020.
Memo panggilan tersebut berbunyi: "penularan dari manusia ke manusia adalah mungkin dan semua daerah harus bersiap dan menanggapi pandemi".
Sayangnya, enam hari berikutnya otoritas kesehatan China malah secara terbuka menyatakan bahwa virus itu berisiko rendah bagi manusia.
Komisi Kesehatan Wuhan mengatakan pada 14 Januari, bahwa pihaknya tidak menemukan bukti (virus corona) berpotensi penularan dari manusia ke manusia.
"Keesokan harinya, Li Qun, kepala Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan darurat pusat, mengatakan kepada TV pemerintah bahwa risiko penularan dari manusia ke manusia rendah," kata pihak AP melaporkan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan apa yang dilaporkan dari China mengenai potensi rendah penularan antar manusia.
"Investigasi awal yang dilakukan oleh otoritas China tidak menemukan bukti yang jelas tentang penularan dari manusia ke manusia," tulis WHO melalui akun Twitternya pada 14 Januari.
Kasus virus corona pertama yang dilaporkan di luar China, yakni di Thailand pada 13 Januari 2020. Kasus tersebut mendorong pemerintah China untuk mengambil langkah-langkah internal dalam menghentikan wabah.
Baca Juga: Ibu-ibu Korban Begal Justru Dirampok Oknum Polisi saat Pingsan di RS
Pada saat itu, negara-negara Asia Selatan mulai mencari pedoman WHO tentang bagaimana mempersiapkan virus corona yang sudah menyebar ke Thailand.
"Pemerintah-pemerintah di seluruh dunia juga mempertimbangkan langkah-langkah pencegahan mana yang harus diterapkan dan mata mereka terpaku pada respons China. Dan selama enam hari, pemerintah Cina menyarankan, bahwa tidak ada yang perlu dilakukan," tambah pihak AP.
Kasus itu membuat para pejabat China ketakutan, tetapi tampaknya itu masih belum cukup untuk mengingatkan WHO.
Padahal sejak 6 Desember, dokter-dokter di Wuhan telah mengemukakan kekhawatiran bahwa orang-orang dapat tertular virus dari orang lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial