Suara.com - Virus Corona Bisa Mati Sendiri Setelah 14 Hari, Tapi Sistem Imun Taruhannya
Klaim virus Corona Covid-19 bisa mati sendiri di dalam tubuh kembali menyeruak. Namun, pakar mengingatkan risiko kefatalan yang dihadapi ketika terinfeksi virus Corona Covid-19.
dr Abidinsyah Siregar, dewan pakar Ikatan Dokter Indonesia, mengatakan virus Corona memang bisa mati sendiri di dalam tubuh setelah 14 hari masa inkubasi. Hanya saja, risiko kefatalan tetap ada, tergantung dari sistem imun tubuh masing-masing orang.
"Pertarungan itu akan terjadi seperti lomba sprint. Virus akan bertahan selama 14 hari. Kalau lewat, virus sudah kehabisan kemampuan bertahan, lalu mati sendiri," ucap Abindinsyah.
"Akan tetapi perlu diingat bahwa selama 14 hari inkubasi tadi sistem imun tubuh dipertaruhkan," kata Abindinsyah, dalam sebuah diskusi bertajuk 'Ikhtiar Melawan Corona', beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan bahwa untuk virus bisa bertahan hidup, sangat tergantung pada inangnya. Virus dikatakannya bisa berinang pada nyamuk, burung, atau hewan lainnya.
Sementara virus Corona Covid-19 yang sedang menjadi pandemi saat ini, berinang pada manusia. Virus yang menginfeksi lalu menyasar paru-paru manusia.
"Setelah menginfeksi, dengan cepat virus corona menyerang paru-paru sehingga ruang dalam paru-paru dikuasai. Hal ini menyebabkan individu gagal napas," ucap Abidinsyah.
Setelah menginfeksi, sistem imun tubuh akan berupaya melawannya sekuat tenaga. Hasil akhirnya adalah tubuh memiliki antibodi terhadap virus tersebut.
Baca Juga: Google Doodle Hari Ini Sediakan Informasi Lengkap Virus Corona
Sementara itu, laporan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melaporkan hingga Minggu (19/4), total positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 6.575 kasus, dengan jumlah pasien sembuh semakin bertambah menjadi 686 orang sementara 582 meninggal dunia.
"Dari konfirmasi positif ada sebanyak 327 kasus baru," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB di Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan, pasien yang sembuh bertambah 55 kasus, sementara yang meninggal bertambah 47 kasus. Total pasien sembuh mencapai 686 pasien.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya