Suara.com - Tujuh Tanda Anak Harus Segera Dibawa ke Dokter Meski Sedang Pandemi Covid-19
Penerapan social distancing dan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah membuat kita terpaksa menunda kunjungan ke dokter kecuali jika terjadi kegawatdaruratan.
Namun soal anak, akan banyak orangtua yang merasa sedikit paranoid apabila anaknya mengalami gejala-gejala sakit.
Menurut dokter spesialis anak dr Arifianto, SpA dari RSUD Pasar Rebo, tunda dahulu ke dokter anak selama pandemi Covid-19 kecuali muncul tanda-tanda kegawatdaruratan.
Apa saja tanda kegawadaruratan tersebut? Berikut panduan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan jangan ragu untuk membawa anak Anda ke rumah sakit segera bila melihat tanda-tanda berikut ini:
1. Sesak napas
Tidak semua anak-anak yang bernapas cepat mengalami sesak napas. "Sesak napas adalah ketika frekuensi napas dalam semenit itu lebih cepat dari seharusnya, disertai dengan adanya tarikan di sela-sela iga," tutur dr Apin, sapaannya.
Anak berusia di bawah dua bulan dikatakan bernapas cepat apabila napasnya lebih dari 60 kali per menit, sedangkan untuk anak 2-12 bulan bernapas cepat jika napasnya lebih dari 50 kali per menit.
Dokter Apin menganjurkan bila anak mengalami demam, batuk, dan pilek, namun tidak mengalami sesak napas maka tidak perlu dibawa ke rumah sakit.
2. Kejang
Kejang pada anak-anak biasanya disebabkan oleh kejang demam dan non-demam. Kejang demam bisa disebabkan oleh demam dan juga bisa disebabkan oleh enchepalitis (radang otak) atau meningitis (radang selaput otak).
Baca Juga: Ilmuwan Oxford: Tidak Ada Jaminan Vaksin Covid-19 Akan Jadi Penyembuh?
Apabila anak mengalami kejang demam pertama kalinya maka perlu dibawa ke rumah sakit. Namun jika anak Anda pernah mengalami kejang demam sebelumnya, lama kejang tidak lebih dari lima menit, terbangun dalam keadaan sadar dan terjadi di hari yang sama tidak harus segera di rumah sakit.
3. Diare yang berujung dehidrasi
Jika anak mengalami diare atau muntah yang tidak berujung dehidrasi maka tidak perlu membawanya ke rumah sakit. Diare atau muntah yang berulang kali biasanya menyebabkan dehidrasi karena berkurangnya cairan dalam tubuh secara drastis.
4. Nyeri perut yang hebat
Apabila nyeri perut yang dirasakan anak sangat kuat, maka perlu dibawa ke rumah sakit karena ditakutkan berada dalam kondisi yang memerlukan tindak pembedahan. Misalnya ada sumbatan di saluran cerna, atau radang usus buntu.
Namun apabila si anak mengeluh sakit perut biasa dan memang memiliki riwayat sembelit, serta perut tidak membuncit, maka tidak masuk dalam kategori kegawatdaruratan dalam saluran cerna.
5. Pendarahan terus-menerus
Terjadinya pendarahan yang terus-menerus, misal ada luka namun selama beberapa menit darah masih terus mengalir. Atau anak yang biasa mimisan namun lebih dari 15 menit, maka termasuk dalam kategori kegawatdaruratan (penyakit hemofilia).
6. Demam lebih dari tiga hari tanpa sebab yang jelas
Di tengah pandemi Covid-19, dr Apin mengaku bahwa dokter anak juga cukup banyak menerima kasus demam berdarah dengue (DBD). Jika anak mengalami demam tanpa batuk dan pilek selama tiga hari dan cenderung menjadi lebih lemah, maka harus dibawa ke rumah sakit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia