Suara.com - Minum Aspirin Turunkan Risiko Kanker, Tapi Ada Efek Jangka Panjangnya
Sebuah studi baru menemukan bukti hubungan antara minum aspirin secara teratur dengan pengurangan risiko kanker usus besar dan kanker saluran pencernaan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa aspiri telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker jenis ini sebanyak 22 hingga 39 persen.
Dalam beberapa tahun terakhir dilansir oleh Healthline, minum aspirin secara teratur juga bisa menurunkan risiko penyakit jantung. Tapi, manfaat ini mungkin tak sebanding dengan peningkatkan risiko perdarahan akibat minum aspirin.
Sebuah studi tentang kanker usus besar, kanker lambung, kanker pankreas, kanker kepala, leher, kerongkongan hati dan empedu telah meninjau hubungannya dengan minum aspirin.
Para peneliti di Italia menemukan dosis aspirin antara 75 dan 100 miligran per hari mengurangi risiko kanker usus sebesar 10 persen. Dosis 325 mg per hari mengurangi risiko sebesar 35 persen.
Artinya, manfaat aspirin untuk pada kanker akan meningkat dengan dosis yang lebih tinggi. Studi ini juga mencatat bahwa manfaatnya akan meningkat bila semakin lama orang mengonsumsi aspirin.
Efek samping minum aspirin
Eric J. Jacobs , PhD, direktur ilmiah senior penelitian epidemiologi di American Cancer Society, mengatakan pihaknya belum mengembangkan pedoman sendiri untuk menyeimbangkan manfaat dan risiko minum aspirin. Tetapi, dia mengacu pada pedoman dari Satuan Tugas Layanan Pencegahan AS (USPSTF).
Baca Juga: Psikiater: Kecemasan dan Ketakutan pada Virus Corona Covid-19 Bisa Menular
Guna mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker usus besar, pedoma itu merekomendasikan aspiris dalam dosis rendah setiap harinya pada orang deasa usia 50 hingga 59 tahun. Terutama mereka yang setidaknya memiliki risiko 10 persen mengalami serangan jantung dana stroke dalam 10 tahun ke depan.
Sementara itu, penyedia layanan kesehatan bisa mengevaluasi riwayat medis orang sebelum menyarankannya minum aspirin.
Pedoman USPSTF menyatakan manfaat penurunan risiko kanker dari minum aspirin tidak akan muncul sampai seseorang telah mengonsumsinya selama 5 hingga 10 tahun.
Karena itu, orang yang berusia lebih dari 60 tahun cenderung tidak akan merasakan manfaatnya jika belum minum aspirin. Selain itu, risiko perdarahan gastrointestinal juga akan meningkat seiring bertambahnya usia.
Berita Terkait
-
Atap Asbes Bisa Picu Kanker, Ini 5 Alternatif Lain yang Lebih Aman dan Awet
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
BPOM Larang 2 Produk Pinkflash Mengandung Pewarna K10 dan Acid Orange, Ini Bahayanya untuk Kesehatan
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda