Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali membuat kontroversi dengan menyarankan penelitian tentang apakah disinfektan yang disuntikkan ke dalam tubuh dapat membunuh virus corona.
"Aku mengetahui disinfektan dapat membunuhnya (virus corona) dalam satu menit. Satu menit! Dan apakah ada sesuatu yang dapat kita lakukan, dengan menyuntikkan atau hampir membersihkan? Karena kalian tahu itu masuk ke paru-paru, jadi akan menjadi menarik untuk membuktikannya," ujar Trump di Gedung Putih pada Jumat (24/4/2020) kemarin, dikutip The Guardian.
Pernyataannya ini tentu saja membuat sejumlah pakar kesehatan bereaksi dengan membantahnya. Bahkan, beberapa langsung membuat cuitan untuk mengonfirmasi apa yang dikatakan sang presiden tidak benar.
"Tolong jangan menyuntikkan pemutih atau meminum disinfektan. Menyuntikkan pemutih dapat menyebabkan hemolisis (yang mana sel darah merah yang membawa oksigen hancur) dan menyebabkan dampak pada hati, dan banyak disinfektan dapat mengakibatkan luka bakar berbahaya atau pendarahan di perutmu. Cuitan ini adalah saran medis," cuit Harvard Toxicology.
Berdasarkan Medlineplus, hemolisis merupakan pemecahan sel darah merah. Sel darah biasanya hidup selama 110 hingga 120 hari. Setelah itu, mereka secara alami rusak dan paling sering dikeluarkan dari sirkulasi oleh limpa.
Beberapa penyakit dan proses menyebabkan sel darah merah memecah terlalu cepat. Ini membutuhkan sumsum tulang untuk membuat lebih banyak sel darah merah dari biasanya.
Keseimbangan antara kerusakan sel darah merah dan produksi menentukan seberapa rendah jumlah sel darah merah.
Hemolisis dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk reaksi kekebalan tubuh, infeksi, obat, racun, dan perawatan hemodialisis atau penggunaan mesin bypass jantung-paru.
Dalam sebuah studi yang terbit di NCBI, hemolisis yang disebabkan oleh penyuntikan penyuntikkan pemutih terjadi karena degradasi protein yang cepat oleh larutan hipertonik dan sangat basa ini.
Baca Juga: Kontroversial, Donald Trump Usul Disinfektan Disuntikkan ke Manusia?
Hemolisis masif dapat mengakibatkan kerusakan hemoglobin secara berlebihan.
Pada akhirnya dapat menyebabkan cedera ginjal dengan toksisitas langsung, aliran darah ginjal berkurang, pembentukan pigmen, dan penyumbatan tubular.
Inilah mengapa menyuntikkan pemutih yang mengandung sodium hipoklorit dapat menyebabkan cedera ginjal akut.
Berita Terkait
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
AS Shutdown, Trump Mau Ganti Subsidi ObamaCare dengan BLT Ratusan Miliar Dolar
-
3 Fakta Pertemuan Xi Jinping-Trump: China dan AS 'Mesra', Perang Dagang Berakhir Damai?
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya