Suara.com - Pemerintahan Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, tiba-tiba memotong dana untuk kelompok peneliti nirlaba yang melakukan observasi penularan virus antara kelelawar dan manusia. Ini akibat rumor tak berdasar yang mengaitkannya dengan sebuah lembaga penelitian di Wuhan, China.
Kelompok peneliti yang dimaksud adalah EcoHealth Alliance, 'pemburu virus' yang meneliti penyakit menular berbasis di New York. Trump telah memotong semua dana untuk studi selama lima tahun mengenai penularan virus kelelawar ke manusia.
Pemotongan ini muncul setelah desas-desus yang tidak berdasar, menuduh EcoHealth Alliance mengirimkan dana hibah 3,7 juta USD (Rp56,7 miliar) yang diterima mereka dari pemerintah AS untuk mendanai Institut Virologi Wuhan, sebuah laboratorium penelitian China yang memiliki teori konspirasi, tanpa bukti, dituduh menyebarkan virus corona kepada publik.
Dilansir Business Insider, National Institute of Health (NIH), badan kesehatan publik AS yang mengirim hibah penelitian, mengatakan kepada EcoHealth Alliance dalam sebuah email bahwa mereka juga perlu berhenti menghabiskan sisa hibah 2020-nya, senilai sekitar 370 ribu USD (Rp5,6 miliar).
"Pada saat ini, NIH tidak percaya bahwa hasil proyek saat ini sejalan dengan tujuan program dan prioritas agensi," tulis wakil direktur NIH dalam surat kepada pimpinan EcoHealth Alliance.
NIH juga mengirim email kepada Peter Daszak, presiden EcoHealth Alliance, beberapa hari sebelum dibekukan, meminta daftar semua tautan China ke studi kelompok tersebut.
EcoHealth Alliance mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berencana untuk berbicara dengan NIH untuk mengetahui alasan di balik keputusan mereka.
"Selama 20 tahun terakhir organisasi kami telah menyelidiki sumber penyakit yang muncul seperti Covid-19," kata kelompok itu.
"Kami bekerja di Amerika Serikat dan di lebih dari 25 negara dengan lembaga yang telah disetujui sebelumnya oleh lembaga pendanaan federal untuk melakukan penelitian ilmiah penting mencegah pandemi."
Baca Juga: Kasus Keracunan Meningkat, Donald Trump Bilang Itu Bukan Tanggung Jawabnya
Daszak pun membantah tuduhan pemerintah AS bahwa tidak ada dana dari hibah yang telah dikirim ke Institut Virologi Wuhan, juga tidak ada kontrak yang ditandatangani oleh mereka.
Fasilitas ini telah menerima lebih dari 3,7 juta USD dana penelitian antara 2014 hingga 2019, dan telah menerbitkan lebih dari 20 makalah ilmiah sejak 2015 tentang bagaimana virus corona menyebar melalui kelelawar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis