Suara.com - Berapa Lama Orang Tahan Karantina Mandiri, Survei Ini Ungkap Faktanya
Pemerintah di sejumlah negara masih terus menetapkan pembatasan fisik untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19. Seluruh masyarakat diimbau untuk karantina mandiri di rumah dan mengurangi aktivitas di tempat umum.
Di Indonesia sendiri lebih dari satu bulan pemerintah mengimbau untuk melakukan karantina mandiri. Sejumlah orang mulai merasa bosan dan stres selama berada di dalam rumah. Lantas, berapa lama seorang bisa tahan melakukan karantina mandiri?
Seperti dilansir dari Japan Today, sebuah Nomura Societies melakukan survei terkait dengan pertanyaan tersebut. Menariknya, dari 1.473 tanggapan, 36,9 persen merespons "sekitar satu minggu", dengan 18,9 persen mengklaim bahwa mereka dapat bertahan selama dua minggu penuh.
Persentase tertinggi berikutnya, 15,4 persen, adalah bagi mereka yang merasa mampu bertahan terisolasi hanya selama dua atau tiga hari.
Secara demografi, mereka yang berusia lebih dari 18 tahun rata-rata dapat bertahan 14,4 hari diasingkan di dalam tanpa kontak fisik dengan dunia luar.
Rata-rata ini terbagi dalam beberapa cara menarik ketika diinterogasi berdasarkan usia: mereka yang berusia 40-an rata-rata hanya 12 hari, sedangkan mereka yang berusia 70-an rata-rata 18 hari.
Karena pengembangan Covid-19 tidak pasti, dan jarak sosial mungkin diperlukan untuk melanjutkan hingga setidaknya 2022 dalam skenario terburuk. Informasi ini dapat membantu ketika menerapkan layanan untuk menjaga kesehatan mental, tingkat latihan dan struktur harian umum selama periode isolasi.
Penting untuk diingat bahwa banyak orang, terutama orang tua, orang cacat atau individu yang ditahan di rumah, sudah harus tinggal di dalam rumah untuk waktu yang lama dan telah mengembangkan kebiasaan dan rutinitas untuk terus berjalan. Dan betapapun sulit rasanya tinggal di rumah, Anda setidaknya aman karena tahu bahwa Anda membantu menjaga orang lain tetap aman.
Baca Juga: Madonna Ngaku Punya Antibodi Corona, Tak Sabar Mau Keluar Rumah
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif