Suara.com - Terlalu lama menatap layar kompuet, TV, mauoun ponsel, lama kelamaan dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi mata. Karena itu, kita harus sadar untuk membatasi waktu layar untuk memastikan mata Anda tetap sehat.
Namun, sejak karantina diberlakukan oleh pemerintah, waktu Anda untuk menatap layar menjadi lebih banyak. Pada akhirnya banyak orang yang mengeluhkan kekeringan, iritasi, kemerahan, hingga mata berair.
Terkadang hal ini dapat menyebabkan sakit kepala dan pelinghatan menjadi buram, hingga Anda terkena sindrom penglihatan tegang (CVS) atau sindrom mata tegang digital.
Oleh sebabnya, ikuti tips yang dilansir The Health Site ini untuk mengurangi gejalanya.
1. Beristirahat secara berkala
Jika Anda bekerja di depan komputer atau terlalu banyak menonton TV, Anda harus mengalihkan pandangan dari layar secara berkala. Kalau tidak, ini dapat menyebabkan kerusakan otot-otot silia mata.
Hal yang harus Anda lakukan adalah alihkan mata dan fokuskan pada okjek berjarak tiga meter di sekitar Anda selama beberapa detik.
2. Sering berkedip
Jika Anda asyik dengan pekerjaan, Anda akan secara otomatis kurang berkedip. Hal ini menyebabkan mata kering, pandangan buram dan kelelahan mata.
Baca Juga: Teknik 20-20-20 Jadi Solusi Cegah Mata Lelah Akibat Menatap Layar Gadget
Sering berkedip akan memberi otot mata Anda istirahat yang sangat dibutuhkan. Selain itu, ini akan memfasilitasi sirkulasi kelembaban yang lebih baik di sekitar mata.
3. Putar bola mata Anda
Ini akan mengencangkan otot mata dan merangsang sirkulasi di sekitar mata. Coba putar mata Anda di kedua arah sekitar 20 kali dan lihat perbedaannya.
4. Pijat mata
Ini sederhana. Gosok-gosokkan kedua telapak tangan Anda untuk menghasilkan panas. Lalu, letakkan kedua telapak tangan di atas mata Anda selama sekitar sepuluh menit. Pijat ini bagus untuk mata Anda.
5. Atur cahaya secara tepat
Berita Terkait
-
Waspada, 10 Kebiasaan Ini Bisa Mengganggu Penglihatan dan Rusak Kesehatan Mata Anda
-
Mata Lelah Gara-gara Layar? Ini 6 Jurus Sakti Biar Gak Cepat Rusak
-
Bye-Bye Mata Lelah: Tips Ampuh Maksimalkan Manfaat Dark Mode
-
BRI Dukung Aksi Donor Darah HUT Karantina di Papua Tengah
-
Formasi CPNS Badan Karantina Indonesia, Ini Jurusan D3 hingga S1 yang Dibutuhkan Rekrutmen ASN 2024
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi