Suara.com - Pasien dalam pemantauan atau PDP serta mereka yang positif Covid-19 sangat membutuhkan asupan protein tambahan. Hal ini, menurut Pengurus DPP Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Triani Kresnawan, DCN, MKes, RD, lantaran protein berguna untuk meningkatkan kerja imunitas dalam tubuh untuk melawan virus.
"Untuk pasien terinfeksi memang asupan protein lebih tinggi daripada kebutuhan orang normal. Karena berguna mengoptimalkan imunitas dari tubuh, menggantikan jaringan yang rusak, menguatkan otot supaya tidak terjadi malnutrisi," jelas Triani dalam siaran langsung melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (7/5/2020).
Selain protein, lanjutnya, pasien juga membutuhkan tambahan jumlah kalori harian. Triani menjelaskan bahwa jika pasien demam, walaupun hanya 1 derajat di atas suhu normal 37 derajat celcius, telah membutuhkan tambahan kalori sebanyak 13 persen dari jumlah normal sekitar 2000-2200 Kkal.
"Biasanya kita memberikan diet pasien yang dirawat yaitu energi dan protein tinggi. Itu untuk pasien yang masih sadar penuh. Kalau pasien sudah tidak sadar atau kritis itu beda lagi," ucapnya.
Tambahan jumlah kalori dan energi hanya diperlukan oleh pasien Covid-19 yang mengalami demam.
Menurut Triani, terhadap orang dalam pemantauan atau ODP dan melakukan isolasi mandiri di rumah, jika tidak mengalami demam, cukup dengan konsumsi makanan bergizi seimbang sesuai anjuran Kementerian Kesehatan.
"Untuk orang sehat tetap butuh protein. Juga zat gizi makro ada karbohidrat, mi, nasi, jagung. Protein ada pada ikan, daging ayam, sayur, dan buah," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, staf khusus ahli gizi Tim Pakar Gugus Tugas Niken Salindri, mengatakan keuntungan Indonesia memiliki keragaman pangan. Sehingga sumber protein juga karbohidrat bisa didapat dari berbagai jenis makanan.
"Misal tadinya cuma makan nasi aja, bisa diganti jagung, usahakan tetap bervariasi baik sumber karbo juga protein. Kalau nggak bisa ke pasar beli ikan, beli saja telur di warung, atau tempe, tahu (sebagai protein). Jadi variasi asupan pangan yang kita makan per individu turut mempengaruhi ketahanan pangan secara nasional," katanya.
Baca Juga: Asupan Protein yang Cukup Bisa Jaga Imunitas Lansia
Niken mengingatkan, bukan hanya protein dan karbohidrat, asupan mineral juga harus dicukupi terutama saat bulan Ramadan. Minum air mineral minimal delapan gelas sehari harus terpenuhi saat waktu berbuka puasa dan sahur.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat