Suara.com - Perbedaan Telur Ayam Infertil dan Fertil, Apa Pengaruhnya Pada Gizi?
Belum lama ini pemerintah melalui Permentan Nomor 32/Permentan/PK.230/2017 melarang penjualan telur HE atau dikenal dengan telur ayam infertil.
Tapi, sayangnya sangat sedikit sekali masyarakat yang mengenal apa itu telur ayam infertil dan fertil. Lalu mengapa pemerintah melarangnya?
Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. Hardiansyah, MS mengatakan jika perbedaan mendasar antara dua jenis telur itu pada keberadaan sperma ayam pejantan. Di mana telur infertil bukanlah telur untuk ditetaskan dan telur ayam fertil adalah telur yang bisa ditetaskan karena mengandung sperma pejantan.
"Ayam itu kan sebenernya dikawinin sama tidak dikawinin itu sama pejantannya, dia bisa bertelur. Nah, kalau dia nggak dikasih pejantan dia betina semua dikasih makan dikurung tetap bertelur," ujar Prof. Hardinsyah saat dihubungi suara.com, Jumat (8/5/2020).
Ia mengatakan telur ayam infertil pada dasarnya tetap bisa terbentuk dan dikeluarkan ayam betina selama si ayam diberi makan dengan baik. Sedangkan telur ayam fertil, bisa kembali menjadi anak ayam karena telur dibuahi oleh ayam pejantan.
"Jadi artinya itu tidak untuk ditetaskan bisa untuk dimakan. Jadi telur infertil yang dijual itu nggak bisa ditetasin. Kalau untuk ditetaskan betina-betina itu harus dikasih pejantan," jelasnya.
Sedangkan perbedaan untuk kadar gizi, menurut Prof. Hardinsyah tidak ada bedanya. Hanya saja cuma pada kadar sperma di dalam telur ayam yang tidak ada alias kosong. Tapi selebihnya masih bisa dimakan.
"Nggak ada pada prinsipnya itu hanya masalah ada bibit sperma aja di dalamnya, itu masalah bisa ditetaskan atau tidak aja," paparnya.
Baca Juga: Syok Bukan Main, Warganet Ini Temukan Telur di Kulkasnya Sudah Menetas
Lalu, yang jadi permasalahan mengapa telur infertil itu dilarang pemerintah. Prof Hardinsyah melihat hal itu semata-mata karena faktor ekonomi, mengingat telur fertil sangatlah sulit karena peternak harus menyediakan pejantan.
Sedangkan telur infertil tidak begitu. Alhasil harga telur infertil biasa lebih murah dibanding telur fertil yang memerlukan pejantan, dan lebih susah diternakkan.
"Selama ini orang kampung makan ayam kampung fertil, kan ada pejantannya keliling kawin bertelur. Justru aslinya telur itu fertil, ketika manusia ingin memperbanyak produksi telur maka pejantannya disingkirkan, nggak boleh masuk kandang betina," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia