Suara.com - Juli, Perusahaan Jepang Akan Uji Coba Pengobatan Covid-19 dengan Plasma Darah
Perusahaan farmasi asal Jepang, Takeda Pharmaceutical Co Ltd pada Rabu (13/5) mengatakan uji coba pengobatan Covid-19 yang didasarkan pada antibodi dari plasma darah pasien pulih kemungkinan akan dimulai pada Juli nanti.
Uji klinis sendiri akan melibatkan ratusan pasien dan membutuhkan beberapa bulan untuk menyelesaikannya.
Jika berhasil, perusahaan tersebut dapat mengajukan persetujuan dari otoritas AS tahun ini, ujar Julie Kim, kepala unit terapi turunan plasma di Takeda.
"Soal kapan produk akan tersedia di luar, studi klinis masih belum jelas," kata Kim kepada investor. "Tapi kami berharap sebelum akhir tahun sudah dapat mendapat beberapa informasi terkait penggunaan yang lebih luas," lanjutnya seperti yang Suara.com lansir dari Antara.
Memerangi penyakit dengan plasma darah dari para penyintas adalah strategi kuno yang belum diuji dengan baik untuk virus corona jenis baru.
Perawatan yang diusulkan Takeda menawarkan dosis antibodi standar. Perawatan itu juga memiliki umur simpan yang jauh lebih lama daripada plasma darah yang tidak diproses. Belum ada pengobatan untuk Covid-19 yang telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.
Jumlah pasien yang dapat dibantu oleh pengobatan Takeda, awalnya disebut TAK-888, sebagian tergantung pada ketersediaan donor darah, kata Kim dalam sebuah wawancara dengan Reuters.
"Ini sumber daya yang langka," kata Kim. "Antibodi tidak bertahan selamanya dan kita harus menahan orang-orang dalam periode waktu itu. Ini tergantung pada perkembangan Covid-19 dalam geografi yang berbeda."
Baca Juga: Kapolsek Dianiaya dan 7 Polisi Disandera, Polda Kantongi Foto Pelaku
Pekan lalu, Takeda mengatakan telah bergabung dengan sembilan perusahaan lain yang bekerja pada terapi berbasis plasma darah untuk mengembangkan pengobatan bagi pasien Covid-19. Aliansi Plasma CoVIg-19 itu juga mencakup Biotest AG, CSL Behring, dan Octapharma Plasma.
Takeda bekerja sama dengan Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) dalam uji klinis untuk menghasilkan pengobatan, yang tidak akan memiliki perlindungan paten industri obat standar karena menggunakan teknologi yang ada.
Diketahui, beberapa rumah sakit telah mengumpulkan plasma darah dari pasien yang pulih dan memasukkannya ke tubuh orang yang sakit Covid-19 meski kemanjurannya masih dipelajari.
Covid-19 sendiri telah menginfeksi 4,3 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan hampir 300.000 telah meninggal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan