Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja memperingatkan bahwa virus corona kemungkinan tidak akan pernah hilang di dunia. Direktur kedaruratan WHO, dr. Mike Ryan, mengatakan bahkan jika vaksin telah ditemukan, virus itu akan tetap ada.
Dalam sejarah manusia, wabah penyakit memang selalu ada. Entah disebabkan karena virus, bakteri, atau bahkan fenomena alam. Wabah penyakit itu bahkan pernah terjadi sejak zaman prasejarah pada tahun sebelum masehi.
Berdasarkan temuan para arkeolog, wabah itu terjadi selama beberapa waktu dan berhenti karena berhasil dikendalikan atau karena penduduk dan lokasi terjadi wabah telah punah. Berikut kumpulan peristiwa wabah penyakit terburuk yang pernah terjadi di dunia bagian 2, melansir dari situs Live Sience.
6. Wabah kutu tikus 1346-1353
Kematian pernah menghantui orang-orang yang bepergian dari Asia ke Eropa pada sekitar tahun 1346-1353. Beberapa ahli menyebut peristiwa itu telah memusnahkan lebih dari setengah populasi di Eropa.
Kematian itu disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis, kemungkinan sudah punah hari ini, yang disebarkan melalui kutu pada tikus yang terinfeksi. Mayat para pasien yang terinfeksi kemudian dimakamkan secara massal.
Kematian itu juga telah mengubah arah sejarah Eropa. Lantaran banyak orang yang meninggal, tenaga kerja menjadi lebih sulit ditemukan. Hal ini membuat pemberian upah menjadi lebih baik bagi para pekerja, dan berakhirnya sistem perbudakan di Eropa.
Studi menunjukkan bahwa pekerja yang selamat jadi bisa membeli daging dan roti berkualitas tinggi. Kurangnya tenaga kerja murah mungkin juga berkontribusi pada inovasi teknologi.
7. Epidemi Cocoliztli: 1545-1548
Baca Juga: Pandemi dan Epidemi Terburuk Di Dunia yang Tercatat Sejarah: Bagian 1
Infeksi yang menyebabkan epidemi cocoliztli adalah bentuk demam berdarah yang menewaskan 15 juta penduduk Meksiko dan Amerika Tengah. Penyakit ini terbukti sangat berbahaya. Cocoliztli sendiri adalah kata Aztec untuk 'hama'.
Sebuah studi baru-baru ini yang memeriksa DNA dari kerangka korban menemukan bahwa mereka terinfeksi subspesies Salmonella yang dikenal sebagai S. paratyphi C, yang menyebabkan demam enterik, kategori demam yang termasuk tipus.
Demam enterik dapat menyebabkan demam tinggi, dehidrasi, dan masalah gastrointestinal. Dan perlu Anda ketahui, demam enterik ini masih merupakan ancaman kesehatan utama saat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis