8. Wabah Amerika: abad ke-16
Wabah Amerika saat itu merupakan penyakit Eurasia yang dibawa ke Amerika oleh penjelajah Eropa. Penyakit-penyakit ini, termasuk cacar, yang menyebabkan runtuhnya peradaban Inca dan Aztec. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa 90 persen populasi asli di negara Barat meninggal.
Penyakit-penyakit tersebut membantu pasukan Spanyol yang dipimpin oleh Hernán Cortés menaklukkan ibukota Aztec dari Tenochtitlan pada tahun 1519. Pasukan Spanyol lainnya yang dipimpin oleh Francisco Pizarro menaklukkan suku Inca pada tahun 1532. Spanyol mengambil alih wilayah kedua kekaisaran.
Dalam kedua kasus itu, pasukan Aztec dan Inca telah dirusak oleh penyakit dan tidak mampu menahan pasukan Spanyol. Ketika warga negara Inggris, Prancis, Portugal dan Belanda mulai mengeksplorasi, menaklukkan, dan menetap di belahan Barat, mereka juga terbantu bahwa penyakit itu telah sangat mengurangi jumlah kelompok-kelompok pribumi yang menentang mereka.
9. Wabah Besar di London: 1665-1666
Wabah besar terakhir di Inggris menyebabkan eksodus massal dari London, dipimpin oleh Raja Charles II. Wabah itu dimulai pada April 1665 dan menyebar dengan cepat selama bulan-bulan saat musim panas.
Kutu dari tikus yang terinfeksi wabah adalah salah satu penyebab utama penularan. Pada saat wabah berakhir, sekitar 100.000 orang, termasuk 15 persen dari populasi London, telah meninggal. Tapi ini bukan akhir dari penderitaan kota itu. Pada 2 September 1666, terjadi kebakaran besar selama empat hari dan menghanguskan sebagian besar kota.
10. Wabah Besar Marseille: 1720-1723
Catatan sejarah mengatakan bahwa Wabah Besar Marseille dimulai ketika sebuah kapal bernama Grand-Saint-Antoine berlabuh di Marseille, Prancis, membawa muatan barang dari Mediterania timur. Meskipun kapal itu dikarantina, wabah masih masuk ke kota. Kemungkinan melalui kutu pada tikus yang terinfeksi wabah.
Baca Juga: Pandemi dan Epidemi Terburuk Di Dunia yang Tercatat Sejarah: Bagian 1
Wabah menyebar dengan cepat dan selama tiga tahun telah menyebabkan 100.000 orang meninggal di Marseille dan sekitarnya. Diperkirakan hingga 30 persen dari populasi Marseille mungkin telah musnah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?