Suara.com - Jangan Mudah Terkecoh, Ini 5 Mitos Virus Corona Paling Banyak Dipercaya
Virus Corona baru atau yang juga dikenal sebagai SARS-CoV-2, telah menyebar dari Wuhan, China hingga ke hampir seluruh dunia. Virus ini bertanggung jawab atas jutaan infeksi secara global, menyebabkan ratusan ribu kematian. Amerika Serikat adalah negara yang paling terkena dampak.
Seperti biasa, ketika kata "pandemi" mulai muncul di berita utama, orang menjadi takut dan dengan ketakutan muncul informasi yang salah dan rumor. Ada pula mitos yang beredar terkait dengan virus ini.
Seperti dilansir dari Medical News Today, berikut ini mitos yang paling dipercaya dari virus corona:
Hanya Orang Tua yang Berisiko
SARS-CoV-2, seperti coronavirus lainnya, dapat menginfeksi orang dari segala usia. Namun, orang dewasa yang lebih tua dan individu dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, seperti diabetes atau asma, lebih cenderung menjadi sakit parah.
Covid-19 sama Seperti Flu Biasa
SARS-CoV-2 menyebabkan penyakit yang memang memiliki gejala seperti flu, seperti sakit, demam, dan batuk. Demikian pula, Covid-19 dan flu bisa ringan, parah, atau, dalam kasus yang jarang, dan berakibat fatal. Keduanya juga dapat menyebabkan pneumonia.
Namun, keseluruhan profil Covid-19 lebih serius. Meskipun para ilmuwan masih mencari tingkat kematian yang tepat, kemungkinan meninggal dari Covid-19 jauh lebih tinggi daripada flu musiman.
Virus Akan Mati Saat Musim Panas
Baca Juga: Viral Video! Akibat Keasyikan Belanja, Wanita Ini Terkunci di Supermarket
Beberapa virus, seperti virus flu dan flu, menyebar dengan lebih mudah di bulan-bulan yang lebih dingin, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka berhenti sepenuhnya ketika kondisinya menjadi lebih ringan. Hingga kini para ilmuwan tidak tahu bagaimana perubahan suhu akan mempengaruhi perilaku SARS-CoV-2.
Virus Corona Baru adalah Virus Paling Mematikan
Meskipun SARS-CoV-2 tampaknya lebih serius daripada influenza, itu bukan virus paling mematikan yang pernah dihadapi manusia. Yang lain, seperti Ebola, memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi.
Virus itu berasal dari laboratorium di China
Meskipun ada rumor internet, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ini adalah masalahnya. Faktanya, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa virus adalah produk alami dari evolusi.
Beberapa peneliti percaya bahwa SARS-CoV-2 mungkin telah melompat dari trenggiling ke manusia. Yang lain berpikir bahwa itu mungkin itu telah menular ke kita dari kelelawar, yang merupakan kasus untuk SARS.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
Terkini
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya