Suara.com - Cara Mudah Penuhi Gizi saat Sahur Bagi Anak yang Ikut Puasa
Mengajak dan mengajari buah hati yang ingin ikut berpuasa menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua. Terlebih lagi soal memberikan gizi yang tepat agar memastikan si kecil tetap terpenuhi nutrisinya, mulai dari sahur hingga waktunya berbuka.
Dipaparkan oleh spesialis anak dr Abdullah Reza, SpA, memenuhi gizi dan nutrisi saat sahur bagi si kecil yang ikut berpuasa sangat penting. Caranya pun mudah, mulai dari kata sahur itu sendiri.
"Dari kata SAHUR saja ada makna," tutur dr Abrez, sapaannya melalui Live Instagram, Kamis (14/5/2020).
Berikut penjelasan dr Abrez:
S - seimbang. Artinya, pada saat sahur harus memeenuhi zat-zat gizi yaitu protein, lemak, karbohidrat, dan boleh juga serat, walaupun tidak dalam jumlah yang banyak.
Karbohidrat bisa didapat tidak hanya dari nasi, tapi bisa juga kentang, ubi, singkong, dan pasta. Perbandingan antara karbohidrat dan protein adalah 2:1 yang berarti lebih banyak karbohidratnya.
"Tapi jangan hanya karbohidrat, karena karbohidrat mengandung gula. Dia akan cepat naik tapi juga cepat hilang, sehingga lebih kosong di lambungnya," jelasnya.
A - air. Minimal minum saat sahur 1-2 gelas. Yang perlu diingat adalah air bukan hanya dalam bentuk air minum saja, tapi bisa dari susu, jus, kuah sup, air kelapa murni, maupun cairan isotonik.
Baca Juga: 5 Potret Ultah Pertama Anak Tasya Kamila, Kue Baby Shark Bikin Gemes!
Susu juga diperbolehkan, namun jangan biarkan anak hanya mengonsumsi susu saat sahur. Karena susu sifatnya hanya pendamping makanan.
H - habiskan. Habiskan sahur sesuai kemampuan anak. Jangan paksa anak untuk makan lebih banyak, ketahui porsi anak Anda.
"Kalau tahu anaknya makan porsinya sedikit, carilah yang pada kalori," kata dr Abrez.
U - utamakan. Sahur harus diutamakan. Dan apabila anak tidak sahur, maka disarankan untuk tidak dipaksa berpuasa, karena mereka sedang dalam fase belajar.
R - rasa. Saat sahur, anak-anak boleh memilih makanannya apa. Rasanya harus enak dan mengikuti kemauan sang anak.
"Jangan lupa tanyakan pada anak maunya apa. Kalau nggak enak, nggak doyan, dipaksa makan, nanti yang ada anaknya bete, nggak mau makan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!