Suara.com - Selebgram Indira Kalistha menjadi perbincangan publik lantaran ucapannya yang meremehkan virus corona.
Dalam video kolaborasi bersama Gritte Agatha, Indira mengatakan enggan memakai masker dan mencuci tangan untuk menghindari infeksi virus corona.
Menurut Indira, ucapan itu dikemukakan lantaran dirinya gugup dan mengaku berkepribadian introvert.
"Sebenarnya itu tuh, aku nggak pernah kolaborasi yang ngobrol-ngobrol seserius itu. Bahkan aku kolaborasi yang ketawa-ketawa aja itu aku deg-degan banget, karena aku orangnya introvert," kata Indira dikutip dari tayangan YouTube Deddy Corbuzier, Minggu (17/5/2020).
Namun benarkah perasaan gugup berkaitan dengan introvert?
"Diasumsikan introvert suka sendirian, takut ketemu orang, nggak bisa ngomong di depan umum itu namanya cemas bukan introvert," kata psikiater dari RS Siloam Bogor, dr. Jiemi Ardian SpKj., saat dihubungi Suara.com, Minggu (17/5/2020).
Jiemi menjelaskan bahwa kepribadian intovert atau ekstrovert hanya menentukan tentang cara seseorang mengisi energi mentalnya. Tidak menentukan kemampuan bersosialisasi atau bicara di depan umum.
"Orang introvert lebih mudah recharge dirinya saat sendirian. Sementara ekstrovert saat energi mentalnya sedang lemah dia lebih suka bersama teman-temannya di luar. Tapi kalau aktivitas sosial tidak ada bedanya," tutur Jiemi.
Tidak ada ciri khusus antara introvert dan ekstrovert, tambahnya. Namun masyarakat awam kerap salah mengartikan jika orang introvert tidak bisa bicara banyak atau malu saat bertemu orang lain dan bertolak belakang dengan ekstrovert.
Baca Juga: Mengenal Masokis yang Dialami NF dengan Kekasihnya, Bagaimana Mengatasinya?
"Orang introvert ketemu orang biasa aja, ngomong di panggung biasa aja. Cuma kalau energi mentalnya habis dia lebih suka sendirian untuk kemudian melakukan aktivitas lain," jelasnya.
"Kalau ekstrovert dianggap banyak bersosialisasi, bicara banyak, keliru juga. Orang introvert bisa bicara banyak, bisa sosialisasi. Nggak ada bedanya sebenarnya. Itu hanya spektrum untuk men-charge energi saja," tambah Jiemi.
Sebagai informasi, seperti dilansir dari Healthline, Psikolog Carl Jung adalah orang pertama yang menggambarkan dua kepribadian ekstrem ini pada tahun 1960-an.
Dia menulis bahwa introvert dan extraverts (sekarang lebih populer dengan ekstrovert) dapat dipisahkan berdasarkan bagaimana mereka mendapatkan kembali energi.
Kebanyakan orang tidak sepenuhnya introvert atau murni ekstrovert. Mereka jatuh di suatu tempat di tengah karakteristik keduanya.
Beberapa karakteristik mungkin lebih kuat, itulah sebabnya orang dapat mengidentifikasi diri sebagai introvert atau ekstrovert.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah