Suara.com - Sekarang, hampir dari semua orang paham bahwa penggunaan masker berguna mencegah penularan virus corona Covid-19 saat berada di tempat umum.
Tetapi nyatanya masih ada sebagian orang mengatakan memakai masker dapat mengurangi asupan oksigen (O2), atau memaksa mengirup karbon dioksida (CO2) dari napas sendiri. Kondisi ini dapat membuat pusing, seperti akan pingsan, hingga perasaan tercekik.
Mereka juga khawatir tentang betapa berbahayanya hal ini dan seberapa sedikit oksigen yang dihirup daripada karbon dioksida.
Dalam kasus yang jarang terjadi, sebenarnya kondisi ini bisa sangat berbahaya, menurut National Institutes of Health (NIH).
Dilansir dari Health, NIH mengatakan mengirup CO2 tingkat tinggi mungkin mengancam jiwa.
Hiperkapnia (toksisitas karbon dioksida) juga dapat menyebabkan sakit kepala, vertigo, penglihatan ganda, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, tinitus (mendengar suara seperti dering atau dengung, yang tidak disebabkan oleh sumber luar), kejang, atau mati lemas karena perpindahan udara.
Tetapi penekanan di sini harus pada level tinggi. "Itu harus menjadi konsentrasi yang cukup tinggi untuk dapat menyebabkan kerusakan," jelas Bill Carroll , PhD, seorang profesor kimia di Universitas Indiana, Bloomington.
"CO2 hadir di atmosfer pada tingkat sekitar 0,04%. Akan berbahaya di atmosfer ketika itu lebih besar dari sekitar 10%," sambungnya.
Mungkin juga memiliki terlalu sedikit CO2. "Ini adalah saat Anda mengeluarkan napas terlalu cepat atau terlalu sering. Jika Anda menahan napas, Anda menghasilkan terlalu banyak CO2."
Baca Juga: Jangan Pakai Air Dingin, Ini Cara Mencuci Masker Kain yang Benar
"Masalah intinya adalah CO2 mengatur pH darah, terlalu banyak CO2, darah menjadi terlalu asam. Terlalu sedikit, itu menjadi terlalu mendasar (basa). Dalam kedua kasus itu, tubuh Anda mendeteksi perubahan keasaman dan Anda pingsan."
Sejauh mana masker dapat memengaruhi tingkat CO2 pada masker, tergantung pada bahan dan seberapa ketatnya masker itu.
"Saya pikir sangat tidak mungkin Anda pingsan karena kekurangan oksigen akibat masker kain, yang umumnya tidak pas dengan wajah Anda. Saat mengembuskan napas atau mengirup udara, udara bisa mengitari masker juga melalui pori-pori material."
Kelli Randell, MD, ahli penyakit dalam dan penasihat medis di Aeroflow Healthcare, mengatakan penggunaan masker dalam waktu lama, termasuk respirator N95, belum terbukti menyebabkan keracunan karbon dioksida pada orang sehat.
"Karena bernapas sedikit lebih sulit dengan masker, saya merekomendasikan untuk pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) parah atau penyakit paru-paru lain yang membuat sulit bernapas mempertimbangkan penggunaan masker," kata Randell.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang