Suara.com - NF, gadis pembunuh bocah di Sawah Besar, Jakarta Pusat juga seorang korban pemerkosaan oleh 3 orang terdekatnya. Ia mendapat perlakuan itu sejak Agustus 2019 hingga Febuari 2020.
Di balik pemerkosaan oleh 3 pria itu pun NF sempat mendapat ancaman dan mengalami kekerasan seksual. Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat menganggap pristiwa kelam itulah yang mendorong NF berani melakukan tindakan keji.
Harry juga menjelaskan tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh NF suatu bentuk pelampiasan emosi yang tidak terkontrol.
"Menurut psikolog itu displacement, pengalihan sasaran, dia memendam keresahan, kebencian, depresi, stress, tidak bisa terungkap," kata Harry kepada Suara.com, Selasa (19/5/2020).
Dalam psikologi, displacement atau perpindahan adalah mekanisme pertahanan psikologis, yang mana seseorang mengarahkan emosi negatif dari sumber aslinya ke orang lain yang tidak terlalu mengancam, berbahaya atau kecil kemungkinannya melawan balik.
Jika seseorang marah tetapi tidak bisa mengarahkan emosionalnya ke sumber utama. Mereka mungkin akan mengarahkan kemarahannya pada seseorang atau sesuatu hal yang baginya tidak berisiko.
Dilansir oleh Very Well Mind, mekanisme pertahanan psikologis seperti ini sering terjadi tanpa disadari atau seseorang tidak sadar telah melakukannya.
Berbeda dengan strategi koping sadar yang kita gunakan untuk mengelola stres sehari-hari, mekanisme pertahanan beroperasi pada tingkat yang sepenuhnya disadari.
Mekanisme pertahanan merupakan salah satu cara pikiran kita, secara tidak sadar berusaha mengurangi kecemasan dan mengembalikan keseimbangan emosional.
Baca Juga: Masker Turunkan Risiko Penularan Covid-19 hingga 75 Persen!
Pertahanan psikologis ini dilakukan tanpa kesadaran untuk membantu seseorang mengatasi orang, benda atau lingkungan yang mengancam.
Dalam kondisi perpindahan atau displacement ini, pikiran seseorang akan merasakan bahwa melakukan perlawanan pada sumber utama mungkin tidak akan diterima atau justru membahayakan.
Alih-alih menemukan jalan keluar yang tepat, seseorang dalam kondisi ini akan mencari subjek yang dinilai lemah atau tidak terlalu mengancam sebagai pelampiasan emosi negatif.
Kondisi ini bisa saja terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, ketika Anda mendapat teguran keras dan cacian dari atasan.
Anda yang merasa sakit hati atau emosi, tidak dapat melampiaskannya pada atasan. Sehingga Anda memilih untuk diam dan memendam semua emosi negatif.
Pada gilirannya, Anda akan meluapkan semua emosi negatif yang sudah tertahan itu ketika kembali pulang ke rumah, baik pada pasangan, anak atau teman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis