Suara.com - Kiat Agar Tak Kalap Saat Santap Hidangan Lebaran
Masyarakat Muslim di Tanah Air bersiap menyambut Lebaran atau Hari Raya Idulfitri pada Minggu (24/5) mendatang. Tapi satu hal yang harus diingat, waspada agar tak kalap menyantap segala hidangan yang tersaji agar kesehatan tak terganggu.
Supaya tak kalap saat makan siang, melakukan sarapan bisa menjadi kunci. Nutrition & Wellness Consultant Nutrifood, Moch. Aldis Ruslialdi mengatakan saat sarapan sebaiknya konsumsi karbohidrat yang kompleks ketimbang sederhana. Jumlahnya sebaiknya tak lebih dari 1/3 piring, sesuai anjuran para pakar kesehatan.
"Karbohidrat kompleks, misalnya nasi merah. Lontong atau ketupat mending buat siang atau malam, ini agar kenyangnya awet," kata dia dalam diskusi media "Nutrifood X Kulwap Media", Jumat (22/5/2020).
Selain asupan karbohidrat, jangan lupa konsumsi sayuran, lauk pauk lainnya semisalnya sambal goreng hati yang menjadi favorit sebagian orang saat Lebaran atau lauk lainnya.
Perbanyak juga asupan air minum agar perut tidak mudah meronta minta diisi saat mata terpapar sederet hidangan Lebaran di atas meja.
"Bisa juga menu dikontrol misalnya rendang kurangi bumbunya," tutur Aldis seperti yang Suara.com kutip di Antara.
Sebaiknya, tutup lauk pauk dan kue-kue, jangan memperlihatkannya sepanjang waktu agar mata tidak selalu terpapar dan memunculkan rasa lapar.
Di sisi lain, jika godaan menyantap kue kering misalnya nastar tak terhindarkan, ingatlah batasannya yakni 2 buah kue saja dalam sehari. Satu buah kue nastar setidaknya mengandung sekitar 40 kalori.
Baca Juga: Bangun Pos Pantau Cegah Takbir Keliling, Satpol PP: Kalau Ada Kita Bubarkan
Saat Lebaran, rasa begah dan kekenyangan kerap dialami sebagian orang dan ini tanda khusus porsi makan Anda sudah berlebihan. Jadi, kalau bisa berhentilah makan sebelum kenyang, sebelum hal buruk terjadi pada kesehatan Anda.
"Efeknya santan ke asupan lemak jenuh meningkat, tetapi tidak bisa dipungkiri kolestrol akan makin buruk, risiko plak di pembuluh darah tinggi. Makanan manis, gula sederhana, gula darah tinggi, asupan tepung, asupan kalori banyak deposit lemak tinggi," demikian tutur Aldis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak