Suara.com - 16 perempuan hamil dengan covid-19 menunjukkan cedera pada plasentanya. Hal itu dilaporkan oleh studi Northwestern Medicine melalui uji patologis yang diselesaikan langsung setelah kelahiran.
Studi ini dipublikasikan pada Sabtu (22/5/2020) dalam jurnal American Journal of Clinical Pathology.
Dilansir dari Medicalxpress, plasenta pada pasien dalam penelitian tersebut memiliki dua kelainan umum, yakni aliran darah yang tidak cukup dari ibu ke janin yang disebut maternal vascular malperfusion (MVM) dan gumpalan darah dalam plasenta, yang disebut trombi intervillous.
Temuan ini, meskipun awal, dapat membantu menginformasikan bagaimana perempuan hamil harus dipantau secara klinis selama pandemi.
"Sebagian besar bayi ini dilahirkan setelah kehamilan normal, tetapi virus ini tampaknya menyebabkan beberapa cedera pada plasenta," kata penulis senior Dr. Jeffrey Goldstein, ahli patologi Northwestern Medicine.
"Tampaknya tidak mendorong hasil negatif pada bayi yang lahir hidup, berdasarkan data kami yang terbatas, tetapi itu memvalidasi gagasan bahwa perempuan hamil dengan Covid-19 harus dipantau lebih dekat," tambahnya.
Pemantauan ini mungkin bisa dalam bentuk tes non-stres yang memeriksa seberapa baik plasenta mengirimkan oksigen atau ultrasound pertumbuhan yang mengukur apakah bayi tumbuh pada tingkat yang sehat.
"Bukan menimbulkan ketakutan, tetapi temuan ini membuat saya khawatir," kata Dr. Emily Miller, asisten profesor kebidanan dan kandungan di Feinberg and a Northwestern Medicine obstetrician.
"Saya tidak ingin menarik kesimpulan luas dari sebuah penelitian kecil, tetapi pandangan awal ini tentang bagaimana Covid-19 dapat menyebabkan perubahan dalam plasenta membawa beberapa implikasi yang cukup signifikan bagi kesehatan kehamilan," tambahnya.
Baca Juga: Nekat! Pemkab Pandeglang Akan Buka Tempat Wisata Saat Pandemi Mulai Lebaran
Lima belas pasien melahirkan bayi hidup pada trimester ketiga, namun satu pasien mengalami keguguran pada trimester kedua.
"Pasien itu asimptomatik, jadi kami tidak tahu apakah virus menyebabkan keguguran atau tidak terkait," kata Goldstein.
Plasenta adalah organ pertama yang terbentuk dalam perkembangan janin. Berfungsi sebagai paru-paru, usus, ginjal, dan hati janin, mengambil oksigen dan nutrisi dari aliran darah ibu.
"Plasenta bertindak seperti ventilator untuk janin, jika mengalami kerusakan bisa ada hasil yang mengerikan," kata Miller.
Tim mulai menguji plasenta yang positif Covid-19 pada awal April. 14 bayi lahir hidup dengan bobot normal dan waktu ideal, sementara satu bayi lahir hidup mengalami prematur.
"Mereka adalah bayi yang sehat, cukup bulan, dan normal, tetapi temuan kami menunjukkan banyak aliran darah tersumbat dan banyak plasenta lebih kecil dari yang seharusnya," kata Miller.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa